Bahaya Memiliki Penyakit 'Was-was' Menurut Ajaran Islam, Simak Penjelasan dan Contohnya Berikut Ini

Dampak buruk yang ditimbulkan dari penyakit was-was ini harus diwaspadai. Bahkan keraguan dalam penyakit was-was ini bisa sampai pada penolakan.

Editor: Imam Saputro
freepik
FOTO ILUSTRASI: Bahaya menjadi orang yang memiliki penyakit was-was 

Bahaya Memiliki Penyakit 'Was-was' Menurut Ajaran Islam, Simak Penjelasan dan Contohnya Berikut Ini

TRIBUNPALU.COM - Dampak buruk yang ditimbulkan dari penyakit was-was ini harus diwaspadai.

Bahkan keraguan dalam penyakit was-was ini bisa sampai pada penolakan dan pengingkaran.

Hal ini dikarenakan seseorang yang memiliki penyakit was-was ini akan menjadi semakin sesak dalam dirinya.

Sesak di sini diartikan sebagai keragu-raguan yang mendalam yang berkaitan dengan hukum Islam.

Dalam sebuah video ceramah yang ditayangkan di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan hal tersebut.

Sebelumnya, Buya mendapatkan pertanyaan dari jemaah yang menanyakan terkait hukum kotoran cicak yang jatuh di lantai, apakah najis ataupun tidak.

Buya Yahya menegaskan kepada seorang penanya telepon, apakah ia merupakan seseorang yang normal atau memiliki penyakit was-was.

Sebab jawaban atas pertanyaan tersebut untuk orang normal dan yang memiliki penyakit was-was memiliki perbedaan yang cukup mendalam.

Baca juga: Mau Menikah Sesuai Syariat Islam? Simak Penjelasan Ustaz Berikut Ini

Pertama, bagi orang normal, Buya menjelaskan untuk membawanya kepada yang tidak najis.

Sebab kotoran hitam kecil bukan hanya kotoran cicak, bisa saja itu kotoran yang lainnya.

"Kalau bingung antara najis dan tidak, dibawa ke yang tidak najis. Itu untuk orang normal," kata Buya.

Kemudian bagi orang yang memiliki penyakit was-was, Buya mengimbau untuk tidak berpikir yang macam-macam, termasuk kotoran cicak yang disebutnya tidak najis.

"Kalau anda orang was-was, jangan berpikir kalau kotoran cicak itu najis," ujarnya saat menjawab pertanyaan tersebut.

Penyakit Was-was dengan Studi Kasus "Najis dan Tidaknya Kotoran Cicak"

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved