Apa Itu Pengasuhan yang Penuh Perhatian? Simak Penjelasan serta Manfaatnya
Memiliki atau mengasuh anak kecil membutuhkan bimbingan ekstra. Namun hal tersebut bisa disiati dengan berbagai cara.
TRIBUNPALU.COM - Memiliki atau mengasuh anak kecil membutuhkan bimbingan ekstra.
Namun hal tersebut bisa disiati dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan memberikan perhatian yang penuh pada sang buah hati agar bisa terarah dan mengikuti arahan dari orangtua.
Apa arti dari pengasuhan yang penuh perhatian atau kerap disebut dengan Mindful Parenting?
Dikutip dari healthline bahwa perhatian penuh adalah praktik hidup pada saat ini.
Hal tersebut memiliki arti jika menyadari hidup di dunia, dan bagaimana perasaannya.
Selain itu, perhatian penuh juga tentang bagaimana melihat dunia dengan lebih pernerimaan.
Gagasan mengasuh anak dengan penuh perhatian secara khusus telah ada sejak 1997.
Intinya, ini menerapkan prinsip perhatian penuh pada banyak situasi dalam keluarga Anda yang terkadang terasa agak gila.
Tujuan membawa perhatian penuh ke dalam pengasuhan adalah untuk menanggapi perilaku atau tindakan anak Anda dengan penuh pertimbangan dibandingkan sekadar bereaksi.
Baca juga: Apa Itu Ivermectin dan Apa Kegunaannya Bagi Penderita Covid-19? Berikut Penjelasan dan Harganya
Baca juga: Bukan soal Minuman, Apa Itu Arti Kata Ngeteh yang Jadi Bahasa Gaul Anak Kekinian di Media Sosial?
Anda bekerja untuk memiliki penerimaan untuk anak Anda dan, pada gilirannya, untuk diri Anda sendiri.
Memelihara hubungan Anda dengan cara ini dapat membantu memperkuat ikatan Anda dan menghasilkan manfaat lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Faktor yang mempengaruhi pola asuh yang penuh perhatian
Banyak dari apa yang mungkin Anda temukan tertulis tentang pengasuhan yang penuh perhatian berfokus pada tiga kualitas utama:
- kesadaran dan perhatian pada saat ini.
- intensionalitas dan pemahaman perilaku.
- sikap — tidak menghakimi, berbelas kasih, menerima — sebagai tanggapan.
Untuk memecahnya lebih jauh, sebagian besar gagasan pengasuhan yang penuh perhatian melibatkan beberapa keterampilan.
1. Mendengarkan:
Ini berarti benar-benar mendengarkan dan mengamati dengan perhatian penuh Anda.
Ini bisa membutuhkan banyak kesabaran dan latihan.
Mendengarkan meluas ke lingkungan. Perhatikan semuanya — pemandangan, bau, suara yang ada di sekitar.
Baca juga: Apa Itu Insecure dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Simak Pengertian, Gejala, dan Tandanya
Baca juga: Apa Itu Hamil Anggur? Kenali Ciri, Penyebab serta Cara Mengatasinya
2. Penerimaan yang tidak menghakimi:
Ini mendekati situasi tanpa menghakimi perasaan Anda atau perasaan anak Anda.
Tidak menghakimi juga berarti melepaskan harapan yang tidak realistis dari anak.
Pada akhirnya, penerimaan "apa adanya" itulah tujuannya.
3. Kesadaran emosional:
Menumbuhkan kesadaran untuk interaksi pengasuhan meluas dari orang tua ke anak dan kembali.
Memodelkan kesadaran emosional adalah kunci untuk mengajar anak Anda melakukan hal yang sama.
Selalu ada emosi yang mempengaruhi situasi, apakah itu terbentuk sejak lama atau lebih cepat.
4. Regulasi diri:
Ini berarti tidak membiarkan emosi Anda memicu reaksi langsung, seperti berteriak atau perilaku otomatis lainnya.
Singkatnya: Berpikir sebelum bertindak untuk menghindari reaksi berlebihan.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Toxic, Begini Pengertian, Ciri-ciri hingga Cara Mengatasi Orang yang Toxic
Baca juga: Apa Itu Helikopter AS365 N3 Dauphin? Digunakan Satgas Madago Raya Buru Teroris MIT Poso
5. Kasih sayang:
Sekali lagi, Anda mungkin tidak setuju dengan tindakan atau pikiran anak Anda, tetapi pola asuh yang penuh perhatian mendorong orang tua untuk berbelas kasih.
Ini melibatkan menjadi empati dan memahami posisi anak pada saat itu.
Belas kasih juga meluas ke orang tua, karena pada akhirnya lebih sedikit menyalahkan diri sendiri jika situasi tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.

Manfaat pola asuh yang penuh perhatian:
Ada banyak penelitian yang telah melihat kemungkinan manfaat yang terkait dengan perhatian dan pengasuhan perhatian penuh.
Bagi orang tua, manfaat ini mungkin termasuk mengurangi stres dan gangguan mood, seperti depresi dan kecemasan.
Satu kecil studi 2008 bahkan mengeksplorasi manfaat ini untuk ibu hamil di trimester ketiga.
Wanita yang terlibat dalam perhatian penuh memiliki lebih sedikit kecemasan dan melaporkan lebih sedikit contoh suasana hati negatif.
Manfaat lainnya adalah:
- meningkatkan komunikasi orang tua-anak.
- mengurangi gejala hiperaktif.
- meningkatkan kepuasan orang tua.
- mengurangi agresi.
- menurunkan perasaan depresi.
- mengurangi stres dan kecemasan
- mempromosikan lebih banyak keterlibatan orang tua secara keseluruhan.
- membuat pengasuhan merasa seolah-olah membutuhkan lebih sedikit usaha.
(TribunPalu/Nuri Dwi)