Virus Corona
Dulu Ivermectin Obat Cacing Kini Digunakan Untuk Covid-19, Banyak Peminat Tapi Pasokan Kosong
Mulanya Ivermectin mendapatkan izin penggunaan sebagai obat cacing. Tetapi kini obat Ivermectin mendapat izin BPOM sebagai obat COVID-19.
TRIBUNPALU.COM - Dulu Ivermectin Obat Cacing Kini Digunakan Untuk COVID-19.
Mulanya Ivermectin mendapatkan izin penggunaan sebagai Obat Cacing.
Tetapi kini obat Ivermectin mendapat izin untuk dilakukan uji klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai obat COVID-19.
Beberapa apotek di Kota Palembang untuk memastikan ketersediaan Ivermectin. Dua apotek besar di Jalan Kapten A Rivai Palembang menyebutkan tak pernah menjual Ivermectin.
Bahkan salah seorang karyawan apotek pertama mengaku tak mengetahui obat bernama Ivermectin.
"Saya enggak tahu obat ini. Di sini juga tidak pernah jual. Baru mbak (wartawan Sripo) saja yang tanya obat ini," ujar karyawan apotek tersebut.
Sementara itu, di apotek milik BUMN pun stok Ivermectin tidak tersedia. Karyawan apotek hanya mengatakan jika obat tersebut untuk menangani penyakit akibat bakteri.
Kemudian penelusuran dilakukan di apotek di Jalan Srijaya Negara. Sripo mendatangi dua apotek di kawasan ini. Seperti dua apotek sebelumnya, di apotek ketiga ini tidak menjual Ivermectin.
Namun, di apotek keempat atau di salah satu apotek yang buka selama 24 jam, sempat menyatakan menjual obat tersebut.
Namun karyawan apotek yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan, sejak sepekan lalu stok Ivermectin telah kosong karena tidak lagi ada suplai dari distributor.
"Banyak yang cari tapi memang tidak ada stok. Itu Obat Cacing," kata menjelaskan.
Di apotek ini Ivermectin dibanderol dengan harga Rp 26 ribu untuk satu dos berisi 10 tablet. Namun Ivermectin pun tak boleh sembarangan dibeli oleh konsumen. Pembelian harus menyertakan resep dokter karena termasuk obat keras.
Sementara, dari penelusuran di beberapa marketplace, harga Ivermectin bisa mencapai Rp 530.000 per setrip isi 10 tablet. Namun pada umumnya penjual mematok harga Rp 200.000-an hingga Rp 350.000-an.
Salah satu toko daring dengan produk Ivermax mematok harga obat dengan izin edar sebagai Obat Cacing itu Rp 299.999. Sementara itu, di toko daring lainnya obat Ivermax dibanderol dengan harga tertinggi Rp 425.000 per setrip.
Rata-rata harga penjualan produk Ivermax mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 350.000 per setrip. Produk dengan harga Rp 250.000 paling laris dibeli dengan total transaksi 305 pembeli.
Ivermax juga dijual dengan kisaran harga Rp 260.000 sampai Rp 400.000 per setrip. Adapun lokasi toko online tersebut umumnya berada di Jakarta. Selebihnya berada di Tangerang, Bandung, Surakarta, Surabaya, Jombang, Pasuruan, dan Situbondo.
Dihubungi secara terpisah, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Yusri, menjelaskan, hingga kini belum mendapatkan informasi mengenai penggunaan Ivermectin sebagai obat bagi pasien yang terinfeksi virus korona.
"Belum ada info (soal Ivermectin). Saya kurang paham soal penggunaan obat apa saja untuk pasien COVID-19," jelas Yusri.
Sebelumnya BPOM memberikan lampu hijau obat Ivermectin untuk menjalani uji klinik sebagai obat COVID-19. Penyerahan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dilakukan Kepala BPOM Penny K Lukito kepada Balitbang Kementerian Kesehatan yang langsung disaksikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers virtual (28/6).
"Tentunya dengan penyerahan PPUK ini uji klinik terhadap obat Ivermectin sebagai obat COVID-19 segera dilakukan," ujar Penny.
Penny mengingatkan BPOM memang sudah mengeluarkan izin edar untuk Ivermectin, tetapi itu untuk obat infeksi cacing yang diberikan dalam dosis-dosis tertentu.
"Kami sudah menyampaikan informasi bahwa Ivermectin ini obat keras yang didapat dengan resep dokter," ungkapnya.
Hal yang sama ditekankan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Dr dr Ary Fahrial SpPD. Ia mengatakan, izin yang sudah ada dari BPOM adalah Ivermectin adalah untuk Obat Cacing.
“Obat ini biasanya diberikan dalam dosis tunggal, jadi bukan obat yang dimakan setiap hari dalam beberapa ke depan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Ivermectin bekerja secara lokal, yaitu di lokasi cacing berada, di saluran pencernaan. “Ketika cacing kontak dengan obat, langsung mati. Ini juga bisa untuk parasite lain, tapi dalam dosis tunggal,” ujarnya.
Terkait Ivermectin untuk obat COVID-19, Profesor Ary menekankan bahwa Ivermectin baru para penelitian in vitro, yang berarti baru pada taraf pra-klinik. Ia mengatakan, Ivermectin memang dikatakan bisa hambat kerja virus Covid, Sars Cov-2.
“Tapi itu baru pada taraf in vitro, sehingga belum diketahui dosis yang tepat untuk manusia yang mengalami infeksi COVID-19,” katanya.
Profesor Ary mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan jangan terburu-buru membeli obat ini untuk pencegahan atau untuk obat COVID-19.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Heboh Obat Cacing Ivermectin untuk COVID-19, di Palembang Banyak yang Cari Tapi Pasokan Kosong