Dulu Viral karena Baku Tembak dengan Teroris, Kini Krishna Murti Sudah Jenderal dan Karir Moncer
Dulu viral karena aksinya dalam baku tembak dengan teroris, begini kabar terbaru Krishna Murti.
TRIBUNPALU.COM - Dulu viral karena aksinya dalam baku tembak dengan teroris, begini kabar terbaru Krishna Murti.
Nama Krishna Murti sempat diperbincangkan di dunia maya saat dirinya menjadi salah satu anggota polisi terdepat yang baku tembak dengan teroris pada kejadian Bom Thamrin 14 Januari 2016.
Krishna Murti saat itu viral di media sosial tampil bak selebritis, ia disebut polisi ganteng.
Wajahnya menghiasi pemberitaan media massa lokal dan nasional, terutama saat memegang pistol yang diarahkan kepada para teroris.
Selain itu, Krishna juga menjadi narasumber utama dalam pemberitaan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atau es kopi vietnam bersianida.
Baca juga: Yamaha Luncurkan Vega Force dengan Dua Varian Warna, Tampil Kekinian dan Sporty
Baca juga: Agung Sucipto Beri Kesaksian Soal Setor Rp 4 M untuk Pilgub Nurdin Abdullah, PDIP: Efek Pemilu
Baca juga: Selain Anti Kanker, Tenyata Ketumbar juga Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan, Kenapa Bisa?
Dia pernah bertugas di PBB dan sering dihadapkan dengan situasi peperangan dan konflik yang mencekam di Eropa dan Timur Tengah.
Sebagai polisi yang berpengalaman lama di luar negeri, Krishna juga selalu memperhatikan fesyen.
Penampilan Krishna sehari-hari memang trendy dan fashionable.
Aksesoris yang dipakainya bermerek, seperti ikat pinggang dan sepatu Hermes.
Soal fesyen ini, Krishna pernah menyampaikan bahwa penampilan untuk seorang polisi apalagi yang tampil di depan publik, harus rapi.
"Polisi Polda Metro Jaya ini sudah sejajar dengan polisi New York, jadi harus berpenampilan rapilah minimal. Polisi-polisi di Amerika penampilannya keren-keren," kata Krishna Murti saat itu.
Namanya sedang naik daun, pada 2016, Krishna Murti yang saat itu telah menjabat wakil kepala Polda dicopot karena tersandung kasus dugaan kekerasan terhadap seoran wanita bernama Novena Widjaya.
Isu penganiayaan mulai menyeruak ketika beredar berita disertai foto-foto melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.
Dalam berita tersebut, Krishna dikabarkan dilaporkan kepada Propam Polri.
Krishna kemudian membantah dirinya melakukan tindakan melawan hukum dan dilaporkan.