Operasi Madago Raya
Persempit Gerakan Simpatisan MIT Poso, Kapolda-Danrem Tunggangi Trail Sisir Pegunungan Poso
Dengan menunggangi sepeda motor trail, kedua panglima perang gerilya di pegunungan Sulteng itu berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso.
Penulis: Ketut Suta | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso memimpin patroli skala besar di Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Patroli diikuti Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf serta pejabat Operasi Madago Raya.
Dengan menunggangi sepeda motor trail, kedua panglima perang gerilya di pegunungan Sulteng itu berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso.
Selain itu, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso dan Brigjen TNI Farid Makruf juga mengecek kondisi personel, memberikan bantuan paket sembako, serta melihat dari dekat medan operasi.
Orang yang biasa dipanggil Rambo itu juga, menyempatkan diri bercengkerama dengan warga di sekitar pos.
Baca juga: Tunggangi Trail Cek Posko Operasi Madago Raya, Kapolda Sulteng Memasak Hingga Coba Dipan Pasukan

Kasatgas Humas Ops Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, patroli skala besar Satgas Madago Raya sebagai upaya pencarian terhadap DPO MIT Poso.
Serta mempersempit pergerakan simpatisan MIT yang akan memberikan bantuan logistik.
"Sekaligus untuk mengecek pos-pos yang tersebar di wilayah Poso Pesisir Selatan," kata Didik.
"Mohon doanya kepada masyarakat Sulawesi Tengah, semoga para pelaku bisa segera kita tangkap," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya, personel Operasi Madago Raya mendapat tambahan 192 prajurit dari Polri.
Baca juga: Teroris MIT Poso Makin Terjepit, Ali Kalora Cs Diperkirakan Hanya Punya 3 Senjata Api
Penambahan anggota itu untuk pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Kabupaten Poso.
Mereka ditempatkan di pos sekat dan daerah rawan di wilayah Poso dan sekitarnya.
Penambahan personel itu menggenapkan total pasukan Operasi Madago Raya mencapai 1.500 prajurit gabungan TNI-Polri.