Operasi Madago Raya
Persempit Gerakan Simpatisan MIT Poso, Kapolda-Danrem Tunggangi Trail Sisir Pegunungan Poso
Dengan menunggangi sepeda motor trail, kedua panglima perang gerilya di pegunungan Sulteng itu berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso.
Itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor: STR/556/OPS.1.3/2021 tanggal 26 Juni 2021 dan ditanda tangani Asisten Operasi Kapolri Irjen Polisi Drs Imam Sugianto.
Ali Kalora Cs Diperkirakan Hanya Punya 3 Senjata Api
Persediaan senjata api milik kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso diperkirakan semakin terbatas
Kasatgas Humas Madago Raya 2021 Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, kelompok itu hanya mempunyai tiga senjata api.
"Diperkiraan mereka dilengkapi senjata api masih seperti yang dulu," ujar Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui media di ruang kerjanya, Senin (5/7/2021).
"Ada senjata panjang satu dan kemudian ada senjata pendek dua, kalau perkiraan kami," tambahnya menerangkan.
Baca juga: Polisi Tangkap Emak-emak yang Viral Tak Takut Covid-19 dan Sebut Pemerintah Zalim, Ngaku Hanya Iseng
Selain itu, Didik juga mengatakan kesulitan personel melakukan penangkapan karena masih ada simpatisan.
Ia menambahkan, jika tidak ada simpatisan warga, tentunya DPO itu akan kelaparan dan miskin akan informasi.
"Kita perkirakan masih ada beberapa daerah atau beberapa orang yang menjadi informan mereka," ujar Didik.
Selain itu, Didik mengatakan kemungkinan besar kelompok itu sudah terdesak dan tidak bisa keluar.

Pergerakan Ali Kalora cs makin terbatas dengan adanya pos penyekatan dan pengejaran personel Operasi Madago Raya.
Namun, karena luasnya medan, DPO itu masih bisa berpindah-pindah tempat.
"Dari itu kita terus lakukan pengejaran lebih lanjut," kata Didik.
"Apalagi beberapa waktu lalu, kita berhasil dapatkan beberapa barang milik mereka, seperti baju, dan perlengakapan lainya," tutupnya menambahkan.
Tidak Rasional MIT Punya Simpatisan