Operasi Madago Raya

Persempit Gerakan Simpatisan MIT Poso, Kapolda-Danrem Tunggangi Trail Sisir Pegunungan Poso

Dengan menunggangi sepeda motor trail, kedua panglima perang gerilya di pegunungan Sulteng itu berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso.

Editor: mahyuddin
handover
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso  memimpin patroli skala besar di wilayah Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (6/7/2021). Patroli diikuti Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf serta pejabat Operasi Madago Raya. 

Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Harun Nyak Itam Abu menyoroti pernyataan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso

Pernyataan itu berisi dugaan Kapolda bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) memiliki simpatisan dari pihak luar. 

Sebaliknya, Harun justru meragukan jika kelompok teroris pimpinan Ali Kalora itu memiliki simpatisan. 

Pakar Hukum Pidana Untad itu berkeyakinan selama ini Ali Kalora Cs memperoleh logistik dari hasil merampok disertai pengancaman. 

"Saya menyangsikan jika MIT punya simpatisan, itu tidak rasional. Kalau punya simpatisan tidak mungkin mereka kelaparan di hutan," kata Harun, Jumat (2/7/2021). 

Aparat TNI-Polri tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya sebelumnya mengendus keberadaan MIT di Pegunungan Manggalapi, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (26/6/2021). 

Baca juga: Lowongan Kerja Sulteng: 3 Perusahaan Ini Buka Loker, Tersedia untuk Lulusan SMA, D3, dan S1

Baca juga: Lowongan Kerja Sulteng: SD Islam Al Azhar 63 Palu Buka Penerimaan Guru, Cek Persyaratannya

Dugaan itu muncul setelah aparat menerima laporan adanya gubuk dicurigai sebagai persembunyian kelompok MIT pimpinan Qatar. 

Pengecekan pun dilakukan dan dipimpin langsung Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf

Namun, Qatar Cs berhasil melarikan diri sebelum tim gabungan tiba di lokasi. 

Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti diduga milik kelompok MIT berupa amunisi dan logistik. 

Di antaranya alat komunikasi, potongan baju, perlengkapan masak, peluru dan senjata tajam. 

Atas penemuan inilah, Kapolda Rakhman menduga beberapa logistik berasal dari simpatisan kelompok teroris paling dicari itu. 

"Yang paling penting jangan simpati kepada teroris yang melakukan teror kejahatan kepada masyarakat," ucap Rakhman.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved