Disebut Tak Hamil, Wanita Pemilik Warkop yang Dipukul Satpol PP: Tukang Urut Bilang Saya Hamil

Kasus pemukulan oknum Satpol PP terhadap wanita pemilik warkop di Gowa, Sulawesi Selatan kini memasuki babak baru.

Handover
Suami istri pemilik warkop yang viral dalam video dipukul oknum Satpol PP. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus pemukulan oknum Satpol PP terhadap wanita pemilik warkop di Gowa, Sulawesi Selatan kini memasuki babak baru.

Beredar informasi bahwa wanita pemilik warkop tersebut tidak hamil sebagaimana disebut dalam video yang viral di media sosial.

Sebuah video yang menunjukkan aksi pemukulan oknum Satpol PP saat melakukan razia PPKM menjadi viral di media sosial.

Riana (34) dipukul oleh seorang oknum Satpol PP bernama Mardani Hamdan.

Riana dan suaminya telah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polres Gowa pada Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Dibatasi 60 Ribu Jemaah, 327 WNI di Arab Saudi Jalani Ibadah Haji 2021

Baca juga: Kritik Vaksin Berbayar Indonesia, WHO: Setiap Orang Harus Memiliki Hak Setara

Namun, saat membuat laporan, Riana jatuh pingsan.

Riana dilarikan ke rumah sakit.

Ia diduga stress dan panik.

Dilansir dari Serambinews.com, hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng Ipda Haryanto.

"Tadi ada insiden saat razia PPKM dan sementara kami menerima laporannya namun tiba-tiba korban jatuh pingsan mungkin karena kontraksi sebab korban ini tengah hamil sembilan bulan," kata Haryanto, mengutip dari Kompas.com.

Viral video oknum Satpol PP pukul wanita hamil 9 bulan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Viral video oknum Satpol PP pukul wanita hamil 9 bulan di Gowa, Sulawesi Selatan. (Handover)

Saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro, Kecamatan Bajeng, Kamis (15/7/2021) sore Riana histeris.

Riana mengaku didatangi petugas medis.

Petugas medis tersebut menyebut Riana tidak hamil.

Riana juga menolak saat hendak dilakukan USG.

Sementara saat ditanya soal kehamilannya, ia mengaku sedang menjalani pengobatan.

Riana juga mengaku tidak memeriksakan kandungannya ke dokter.

"Sayakan dalam pengobatan. Bisa lihat FB saya dan bulan lalu perut saya memang berbeda dan saya memang tidak ke dokter," katanya, Kamis (15/7/2021), mengutip Tribun Timur.

Lebih lanjut, menurut Riana, kehamilannya itu tak akan nampak saat diperiksa dokter.

"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak. Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes,"

Riana menyebut, kehamilannya diketahui dari tukang urut.

"Masalahnya ini pengobatan sendiri pak, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika. Iya tukang urut yang bilang saya hamil dan saya sendiri,"

Ia juga tak haid sejak tiga bulan lalu.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga memberikan tanggapan atas kasus penganiayaan tersebut.

Menurutnya, oknum Satpol PP akan mendapatkan sanksi berat.

"Saya tidak mentoleransi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat Pemerintahan Kabupaten Gowa dan saya tegaskan bahwa oknum tersebut akan mendapatkan sanksi berat," kata Adnan saat menggelar konferensi pers di rumah jabatannya, Kamis (15/7/2021) malam, mengutip dari Kompas.

Baca juga: Berlanjut Hari Ketiga, Peserta Diving di Parimo Sudah Kuasai Open Water

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Surplus Neraca Perdagangan Tunjukkan Keberlanjutan Pemulihan Sektor Ekonomi

Baca juga: Tiga Cara Jitu Jaga Asupan Makanan saat Idul Adha, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut

Diduga Tidak Hamil

Diduga terjadi cekcok antara Amriana dan suaminya Ivan dengan petugas Sat Pol PP Gowa dalam razia PPKM Darurat tersebut, sehingga berakhir dengan pemulukan oleh oknum petugas Sat Pol PP Gowa.

Bahkan, setelah dipukul itu sang Suami Ungkap Istrinya Kontraksi Setelah Dipukul Pol PP Gowa.

Hanya saja, Pemkab Gowa pun menyatakan, bahwa wanita tersebut yang diketahui bernama Amriana tidak hamil dan saat diminta untuk Tes USG, Amriana menolak.

"Ini Artinya Apa? hasil tes plano tidak menunjukkan gejala hamil, ketika mau tes lanjutan USD, yang bersangkutan tidak mau dites," ungkap Kepala Bidang Komunikasi Kabupaten Gowa Arifuddin Zaeni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved