Tips Kesehatan
Dampak Makan Daging Merah Berlebihan, Risiko Penyakit Jantung dan Batu Ginjal Hingga Kanker
Mengonsumsi makanan olahan daging secara berlebihan dapat memberi dampak yang tidak baik bagi tubuh.
TRIBUNPALU.COM - Selamat Hari Raya Idul Adha 2021/1442H, Tribunners!
Semoga kita semua diberi kesehatan dan keselamatan.
Hari Raya Idul Adha dikenal dengan Hari Raya Kurban, dimana beberapa orang berkurban baik itu sapi, Kambing maupun domba.
Pada Hari Raya Iduladha kebanyakan orang akan memasak dan mengolah daging kurban menjadi berbagai jenis makanan.
Tentu saja semua orang ingin menikmati daging pada Hari Raya ini.
Ada banyak nutrisi yang dikandung dalam danging Kambing maupun sapi, seperti protein, lemak, kalsium, zat besi dan lainnya.
Namun mengonsumsi makanan olahan daging secara berlebihan dapat memberi dampak yang tidak baik bagi tubuh.
Akibat kebanyakan makan daging

Dikutip dari Kompas.com, berikut efek kebanyakan makan daging merah bagi kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Sembelit
Melansir The Healthy, daging merah sangat minim kandungan serat bila dibandingkan dengan buah dan sayur. Efek kebanyakan makan daging yang segera bisa dirasakan yakni sembelit.
Untuk mengantisipasinya, hindari konsumsi daging berlebihan dan imbangi dengan asupan kaya serat. Selalu perhatikan pola makan bergizi lengkap dan seimbang dengan komposisi karbohidrat, seperti nasi merah, sayur, buah, dan protein seperti daging merah.
2. Mengantuk
Protein adalah salah satu sumber energi yang lebih lama dicerna ketimbang karbohidrat.
Otak biasanya mengandalkan glukosa untuk sumber energi yang cepat diserap tubuh.
Pasokan energi dapat terhambat ketika tubuh kebanyakan protein yang lambat dicerna seperti daging.
Efeknya, energi yang sampai ke otak jadi lebih lama, sehingga rasanya jadi kurang fokus, mengantuk, dan kelelahan.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan. Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung. Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging. Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan ahli.
Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan, seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.
4. Meningkatkan risiko batu ginjal
Efek kebanyakan makan daging yang perlu diwaspadai lainnya yakni penyakit batu ginjal. Protein hewani mengandung senyawa purin yang akan terurai menjadi asam urat.
Ketika kadar asam urat meningkat, seseorang lebih berisiko terkena batu ginjal. Risiko tersebut lebih tinggi menyerang orang yang punya riwayat keturunan penyakit ginjal.
5. Lebih gampang haus
Ketika kadar asam urat meningkat setelah seseorang kebanyakan makan daging, orang juga cenderung jadi gampang haus. Hal itu dipengaruhi kinerja ginjal yang membutuhkan lebih banyak air untuk mengencerkan asam urat.
Apabila kebanyakan makan daging tidak diimbangi banyak minum air putih, seseorang juga rentan terkena dehidrasi.
6. Penumpukan lemak
Tubuh kita bergantung pada protein untuk membangun otot.
Namun, kebanyakan protein seperti daging justru bisa jadi bumerang untuk tubuh. Bukannya menambah massa otot, tubuh akan menyimpan kelebihan asupan daging merah ini menjadi tumpukan lemak apabila sisa kalorinya tidak dibakar.
7. Meningkatkan risiko kanker
Penelitian menunjukkan, efek kebanyakan daging merah bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker usus besar. Tak hanya daging merah, konsumsi daging olahan seperti sosis, ham, burger, salami, pepperoni, sampai kornet juga memiliki risiko sejenis.
Selain tidak kebanyakan makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, dan cukup tidur agar hidup tetap sehat.
Daging Sapi Sebakan Kolestrol Tinggi

Daging Sapi menjadi salah satu jenis makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Kandungan Daging Sapi seberat 85 gram, terdapat 179 kalori, 7,9 gram lemak, dan juga 73 mg kolesterol.
Kolesterol yang berlebih di dalam tubuh menyebabkan penumpukan pada dinding pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan munculnya plak yang menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah yang tidak diatasi memicu gangguan kesehatan, seperti serangan jantung, stroke, hingga penyakit arteri perifer.
Cara Turunkan Kadar kolestrol
Untungnya, beberapa bahan alami masih bisa membantu untuk menurunkan kadar kolesterol.
Untuk menurunkan kadar kolesterol yang terlalu tinggi, kita bisa mengonsumsi makanan penurun kolesterol sebagai berikut:
1. Minyak zaitun
Sarat dengan lemak tak jenuh sehat jantung, minyak zaitun ectra-virgin telah terbukti menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang buruk untuk meningkatkan kesehatan jantung.
2. Sayuran
Sayuran adalah salah satu makanan padat nutrisi yang kaya akan vitamin, mineral dan serat untuk mendukung kesehatan jantung, namun rendah kalori.
Tidak heran jika penelitian telah menemukan bahwa makan lebih banyak sayuran dikaitkan dengan menurunkan kadar kolesterol LDL baik untuk pria maupun wanita
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan kaya serat dan lemak sehat, sehingga sangat baik untuk menurunkan kolesterol.
Satu ulasan dari 25 penelitian menunjukkan bahwa makan kacang-kacangan dikaitkan dengan kadar kolesterol total dan LDL yang lebih rendah, ditambah penurunan trigliserida juga.
4. Kunyit
Berkat kehadiran senyawa kuat yang disebut kurkumin, kunyit telah terbukti mengurangi kadar kolesterol total dan LDL dalam darah.
5. Bawang putih
Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih bermanfaat bagi tingkat kolesterol.
Menurut satu review dari 39 penelitian, mengonsumsi bawang putih secara teratur selama setidaknya dua bulan dapat menurunkan kadar kolesterol untuk mengurangi risiko menyakit jantung.
6. Teh hijau
Kaya akan antioksidan dan atekin, teh hijau adalah salah satu minuman sehat yang dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.
Tips Jaga kolestrol
1. Usahakan untuk memasak dengan cara direbus atau dikukus
Jika ingin menggoreng atau menumis, maksimal gunakan hanya lima sendok minyak goreng. Makanan yang digoreng akan meningkatkan kandungan kolesterol dan lemak trans pada daging. Tentunya penggunaan santan pada hidangan daging sebaiknya juga dihindari.
2. Aplikasikan program “isi piringku” saat makan
Sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, saat kita makan sebaiknya menerapkan porsi dalam satu piring berupa ¼ bagian untuk karbohidrat, ¼ bagian untuk protein dan setengahnya untuk sayuran dan buah-buahan.
Sayur-sayuran dan kacang-kacangan bagus untuk menjadi sumber serat pada tubuh kita. Serat ini yang nantinya membantu untuk mengikat kolesterol. Jadi, selalu imbangi hidangan daging dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran.
3. Imbangi juga untuk mengonsumsi multivitamin secara rutin
Beberapa vitamin dan mineral membantu tubuh untuk mencerna daging menjadi sumber energi yang bagus untuk aktivitas sehari-hari, seperti B kompleks dan iodium. Multivitamin gummy Youvit, misalnya, bisa dijadikan opsi simpel dan mudah untuk memenuhi kebutuhan ini.
4. Hindari untuk makan daging setelah jam 7 malam
Saat dini hari, sistem pencernaan kita secara alamiah akan mengistirahatkan diri, sehingga jika kita makan terlalu malam, daging akan disimpan sebagai lemak, dibandingkan dikonversikan sebagai energi untuk beraktivitas. Idealnya makan malam sebaiknya dilakukan 3 jam sebelum tidur, agar dapat memberikan kesempatan bagi lambung dan usus untuk mencerna dan memetabolisme makanan dengan lebih baik sebelum waktu tidur.
(Kompas.com / TribunPalu.com / Putri Safitri)