Virus Corona

Dokumen Amerika Serikat Bocor, Ungkap Fakta Mengerikan Kemampuan Covid Varian Delta Menyebar

Varian delta merupakan virus corona yang telah bermutasi. Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit AS (CDC) jelaskan fakta jenis baru virus corona ini

gcs.k12.al.us
Ilustrasi Virus Corona Baru Covid-19 

TRIBUNPALU.COM - virus corona masih menjadi masalah diseluruh dunia saat ini.

Hingga saat ini belum diketahui dari mana virus corona berasal, namun tiba-tiba kembali muncul jenis lain yaitu varian Delta.

varian Delta merupakan virus corona yang telah bermutasi.

Jenis mutasi baru ini menyebabkan India kewalahan, dan kini Indonesia pun mengalami dampak serupa akibat mutasi virus corona ini.

Ilustrasi COVID-19 Varian Delta
Ilustrasi COVID-19 Varian Delta (TribunPalu.com/HandOver)

Selain itu dokumen internal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan mengenai fakta soal jenis baru virus corona ini.

Membebarkan fakta penyebaran jenis baru ini yang belum diketahui banyak orang.

Dokumen disajikan sebagai slide presentasi berkaitan dengan informasi yang sebelumnya tidak dipublikasikan.

Di dalamnya, CDC mengatakan varian Delta memiliki kemampuan yang sama untuk menyebar seperti Cacar Air.

Rata-rata, satu orang yang terinfeksi varian Delta bisa menginfeksi delapan atau sembilan orang lainnya.

Sedangkan virus SARS-CoV-2 generasi pertama hanya menular seperti flu, rata-rata setiap orang yang terinfeksi akan menularkan virus ke sekitar dua orang lainnya.

Indeks ini disebut R0.

GridHealth.ID
GridHealth.ID (GridHealth.ID)

Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengkonfirmasi keaslian dokumen yang pertama kali diungkapkan oleh Washington Post.

"Tidak banyak penyakit di mana R0 adalah delapan atau sembilan. Saya pikir orang perlu memahami bahwa kami tidak melebih-lebihkan. Ini benar-benar masalah serius," kata Walensky.

"Ini adalah salah satu virus paling menular yang pernah kita kenal, mirip dengan campak, Cacar Air," katanya.

Dokumen tersebut diharapkan akan dirilis pada hari Jumat untuk menggalang dukungan untuk rekomendasi kontroversial CDC.

Sebelumnya pada hari Selasa, Walensky mengatakan CDC merekomendasikan agar orang yang divaksinasi lengkap sekalipun memakai masker di tempat-tempat yang memiliki kemungkinan tinggi menyebarkan virus.

Dokumen CDC juga menyatakan bahwa vaksin akan mengurangi risiko penyakit serius dan kematian hingga 10 kali lipat, dan mengurangi risiko infeksi hingga tiga kali lipat.

Vaksin AstraZeneca digunakan untuk vaksinasi Covid-19
Vaksin AstraZeneca digunakan untuk vaksinasi Covid-19 (tribunnews.com)

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, AS mencatat rata-rata lebih dari 61.300 kasus baru setiap hari dalam seminggu terakhir.

Jumlah ini naik tajam dari level terendah 2021, ketika 11.299 kasus baru tercatat pada 22 Juni.

Pada 29 Juli, Presiden AS Joe Biden mengumumkan sejumlah peraturan baru untuk mempercepat vaksinasi.

Oleh karena itu, karyawan federal harus divaksinasi terhadap COVID-19 atau harus diuji terus menerus dan dilarang bepergian ke tempat kerja.

Biden mengidentifikasi peningkatan pesat dalam jumlah kasus COVID-19 di AS sebagai akibat dari "minoritas yang tidak divaksinasi".

"Ini adalah pandemi bagi orang yang tidak divaksinasi," kata biden.

Biden sangat menyayangkan karena masih banyak orang yang menolak untuk menerima vaksinasi.

Ketika mereka perlahan-lahan sekarat karena COVID-19, mereka bertanya kepada dokter apakah mereka bisa mendapatkan vaksin.

Dan para dokter menjawab, "maaf, sudah terlambat."

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Dokumen Amerika Serikat Bocor, Ungkap Fakta Soal Covid varian Delta: Benar-benar Masalah Serius

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved