Teroris MIT Poso
Teroris MIT Poso Disebut Punya Simpatisan, Kepala BNPT Khawatir Anak Muda Ikut-ikutan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut kelompok teroris MIT Poso punya simpatisan.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) punya simpatisan.
Saat ini, pihaknya mengidentifikasi 17 desa di wilayah Poso, Sigi dan Parigi Moutong diduga menjadi tempat radikalisasi kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
"Para DPO ini sudah lemah dan terdesak. Kami harap masyarakat jangan ada memberi dukungan kepada mereka," ujar Komjen Boy, Senin (2/8/2021).
Boy mengatakan, para simpatisan itu kerap menyalurkan logistik maupun membocorkan informasi keberadaan aparat kepada Ali Kalora Cs.
Baca juga: 50 Persen Karyawan Amazing City Beach di Kota Palu Diistirahatkan Sejak Pandemi
Baca juga: Pilkades Serentak di Banggai Diundur, Pemungutan Suara Dilakukan 1 Desember
Mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Wakalemdiklat) itu khawatir akan banyak remaja di wilayah operasi ikut-ikutan mendukung kelompok ini.
Saat ini, kata Boy, aparat TNI-Polri tergabung dalam Operasi Madago Raya sudah mengantisipasi untuk mencegah kemungkinan munculnya simpatisan baru Ali Kalora Cs.
"Kami terus mengedukasi agar masyarakat kontra dengan kelompok itu, terutama di 17 desa yang kami identifikasi. Jangan sampai para simpatisan ini melakukan propaganda hingga akhirnya generasi muda terbawa-bawa," ucapnya.
Masyarakat Dihantui Ketakutan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar meninjau pelaksanaan Operasi Madago Raya selama 3 hari mulai 26 - 29 Juli 2021.
Pada kesempatan itu, Komjen Boy memberikan bantuan kepada ahli waris dari korban pembantaian kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Ia juga menggambarkan kondisi terkini masyarakat yang tinggal di wilayah operasi mencakup Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Baca juga: Baru Saja Sembuh Dari Covid-19, Wakil Gubernur Sulteng Mamun Amir Langsung Sidak
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) itu menyebut masyarakat sudah sangat jenuh dengan kasus teror MIT.
"Masyarakat umumnya jenuh dan letih dengan kondisi keamanan di daerahnya. Mereka tidak leluasa melakukan aktivitas karena selalu dihantui kekhawatiran dan ketakutan," ujar Boy, Jumat (30/7/2021).
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora saat ini diketahui tersisa enam orang.