Apa itu Overthinking? Simak Penjelasan Psikolog dan Ketahui Cara Mengatasinya
Overthinking merupakan suatu kondisi terlalu memikirkan banyak hal, yang justru mengganggu kesehatan mental. Simak cara mengatasinya berikut ini.
Apa itu Overthinking? Simak Penjelasan Psikolog dan Ketahui Cara Mengatasinya
TRIBUNPALU.COM - Sering kali kita jumpai orang-orang yang memiliki pikiran terlalu berlebihan atau overthinking.
Kondisi ini bisa jadi dikarenakan oleh beberapa permasalahan atau komentar orang lain yang ditujukan kepadanya.
Namun juga kerap ditemui seseorang yang sedang mengalami overthingking justru tidak menyadari kondisi mentalnya tersebut.
Maka dari itu, overthingking perlu kita pahami agar bisa memiliki kesadaran terhadap diri sendiri.
Dilansir dari laman Kompas, Psikolog asal Universitas Gadjah Mada Wirdatul Anisa mengatakan, overthinking merupakan suatu kondisi seseorang yang menggunakan banyak waktu untuk memikirkan hal-hal tertentu.
Namun cara ini disebutkannya tidak mendatangkan keuntungan, justru kerugian yang akan didapatkannya.
Orang yang sering menghabiskan waktunya untuk overthinking, mereka akan mengalami ruminasi dan rasa khawatir yang tinggi.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Konten Kreator yang membahas tentang kesehatan mental, Dimas Alwin di Instagramnya @mudahmemulai.
Ia mengatakan jika overthinking merupakan suatu hal yang mengganggu dan membuat diri Anda tidak terasa nyaman.
Terlebih lagi apabila Anda terlalu gampang memikirkan suatu hal yang seharusnya tidak harus dipikirkan.
"Kalau lagi overthinking tuh rasanya ganggu, nyebelin, nggak enak. Apalagi kalau misalkan dikit-dikit overthinking. Ada sedikit pikiran yang mengganggu, mikirnya bisa seharian," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan analisa pribadi Dimas Alwin, ia membagikan cara mengatasi overthinking.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Anak Terancam Alami Gangguan Kesehatan Mental Jika di Rumah Saja Saat Pandemi, Pahami Gejalanya
Cara Menghadapi Overthinking
1. Bisa Mengontrol Diri Sendiri
Dimas Alwin mengatakan, Anda harus membedakan mana yang bisa dikendalikan oleh diri Anda dan mana yang tidak bisa Anda kendalikan.
"What you can control VS what you can't control," ujarnya.
Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan.
Jika Anda ingin mengatasi overthinking, Anda harus mau belajar untuk mengendalikan diri Anda dalam membedakan kedua hal tersebut.
"Belajar bedain mana hal yang bisa lo kendaliin, mana yang nggak bisa," sambung pemuda 22 tahun tersebut.
Ia mencontohkan beberapa hal yang bisa dikendalikan oleh diri sendiri, seperti emosi, perilaku, perkataan, aktivitas dan usaha diri sendiri.
Sedangkan hal yang tidak bisa dikendalikan antara lain aktivitas, usaha orang lain dan masa lalu.
"Contoh yang bisa kita kendaliin seperti emosi, perilaku, perkataan, aktivitas dan usaha diri sendiri.
Kalau yang nggak bisa dikendaliin kayak emosi, perlikau, perkataan, aktivitas, usaha orang lain dan masa lalu," tandasnya.
2. Mengajak Berbicara Diri Sendiri
Jika Anda sudah bisa membedakan dua hal sebelumnya yakni sesuatu yang bisa dikendalikan dan yang tidak, maka langkah selanjutnya ialah berbicara dengan diri Anda sendiri.
"Kalau udah bisa bedain hal tadi, coba merem dan tanya ke diri lo, 'ini bisa nggak ya gua kendaliin? Gua bisa berbuat apa sama hal ini?'" contohnya.
Usaha kedua ini patut untuk Anda coba apabila Anda maish sering mengalami overthinking.
Namun jika tidak bisa, Anda juga harus menerima apa adanya.
"Kalau sekiranya lo merasa nggak bisa berbuat apa-apa, YUTA = Ya Udah, Terima Aja," sambung Dimas.
Ia mengatakan, pada dasarnya manusia memang tidak bisa mengendalikan segala hal di dunia ini.
"Karena pada dasarnya, kita memang tidak bisa mengendalikan semua hal di dunia ini," pungkasnya.
Dalam postingan yang lain, Dimas Alwin menyebutkan beberapa hal yang bisa terganggu akibat adanya overthinking.
Beberapa hal tersebut antara lain:
- membuat susah tidur di malam hari
- munculnya stres, kecemasan dan kepanikan
- ketakutan saat melakukan suatu hal
- tidak nafsu makan
Baca juga: Ketahui Apa Itu Body Shaming, Simak Pengertian dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental

Manfaat Berbicara dengan Diri Sendiri
1. Meningkatkan performa dan fungsi otak
Saat sedang berbicara dengan diri sendiri, otak akan terbantu untuk lebih fokus dari biasanya.
Fokus ini akan tertuju pada apa yang sedang dikerjakan dan kapabilitas persepsi meningkat.
Psikilog Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania telah membuktikan hal tersebut.
Hasil penelitan mereka ialah ditemukan bahwa penggunaan clue verbal dapat menolong orang ketika mencari benda yang hilang karena otak menjadi fokus mengingat di mana benda itu disimpan.
2. Menyalurkan Emosi
Menggerutu karena lama menunggu adalah contoh dari berbicara dengan diri sendiri untuk menyalurkan emosi.
Hanya saja, pastikan agar jangan sampai komunikasi dengan diri sendiri ini malah membuat kita semakin kesal.
3. Melatih untuk Lancar Berbicara
Persiapan adalah kunci sukses, termasuk ketika seseorang sedang melakukan aktivitas berbicara, misalnya saja presentasi.
Berbicara kepada diri sendiri akan membantu Anda berlatih bicara lancar di rapat.
Persiapan yang tepat, membantu menghilangkan stres dan kecemasan Anda akan rapat esok hari.
4. Memotivasi Diri
Terutama jika seseorang menggunakan kata 'kamu' kepada diri sendiri, misalnya 'Kamu pasti bisa menang'.
Dalam artikel ini disebutkan, Dr Sanda Dolcos, peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign mengatakan bahwa bicara dengan diri sendiri menggunakan kata kamu membuka pikiran seseorang terhadap perspektif yang lebih luas.
Sehingga seseorang itu seolah-olah ada orang lain yang ikut bicara menyemangatinya.
(TribunPalu.com/Hakim)