Murad Husain Wafat
Sosok Murad Husain, Jebolan Tentara Rakyat yang Jadi Pengusaha Kopra di Sulteng
Pria kelahiran Toraja itu pun berpindah tugas dari Kendari ke Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, tahun 1972.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
Semasa hidupnya, Murad Husain pernah mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Pacific Western University, Los Angles.
Gelar Honoris Causa adalah gelar kesarjanaan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi yang memenuhi syarat kepada seseorang.
Gelar itu diberikan atas peran Murad Husain setelah memaparkan disertasinya berjudul “Alleviating Poverty Through Nucleus Oil Palm Etate Small Holders Patnership Scheme” yang bermakna Upaya Pengentasan Kemiskinan Melalui Pembangunan Kelapa Sawit dengan Pola PIR.
Baca juga: Murad Husain Wafat, Bupati Banggai: Beliau Adalah Guru Pertama Saya
Murad yang hanya tamatan Sekolah Rakyat (SR) membangkitkan perekonomian Indonesia saat dilanda krisis moneter.
Purnawirawan TNI ini pernah menukarkan 4 juta dollar AS miliknya menjadi rupiah.
Saat itu, Murad Husain bergabung dalam Gerakan Cinta Rupiah.
Dari hasil penukaran itu, Murad Husain menyumbang 10.000 dollar AS kepada Pemerintah Indonesia.
Sulianti Murad di Pilkada 2020
Dari istrinya Silvia Maindo, Murad Husain memiliki empat putri dan dua putra.
Kelima anaknya Rahma Murad, Suraida Murad, Wardani Murad, Sulianti Murad, Ali Murad dan Amalya Murad
Putri ketiga Murad Husain bernama Sulianti Murad bahkan pernah menjadi kontestan Pilkada Banggai 2020.
Hanya saja, langkah Sulianti yang diusung Gerindra dan PAN dijegal mantan bawahan ayahnya.
Kala itu Sulianti menghadapi dua mantan bawahan Murad Husain, Amirudin Tamoreka dan incumbent Herwin Yatim.
Amirudin pernah bekerja di PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) selama 5 tahun sejak tahun 1995 hingga 2000.
“Beliau (Murad Husain) adalah guru andalan saya yang pertama,” tutur Bupati Amirudin.(*)