Virus Corona
Lakukan Ini jika Pasien Covid-19 Kehilangan Indra Perasa saat Isolasi Mandiri
Satu di antara gejala ringan Covid-19 yang mengganggu adalah hilangnya indera perasa atau pengecapan (ageusia).
TRIBUNPALU.COM - Satu di antara gejala ringan Covid-19 yang mengganggu adalah hilangnya indera perasa atau pengecapan (ageusia).
Meski tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan masalah yang serius.
"Kalau temen-temen hilang indera perasanya otomatis temen-temen menurun nafsu makannya," kata dr. Saddam Ismail dalam tayangan Youtube miliknya Saddam Ismail, pada Selasa (24/8/2021).
Selain itu pasien Covid-19 yang mengalami gejala ageusia juga akan kesulitan membedakan makanan mana yang layak dan tidak layak untuk dimakan.
Hal itu juga rentan menyebabkan kurangnya asupan nutrisi pada pasien Covid-19.
"Biasanya gejalanya muncul di hari keempat, muncul ageusia, hilang indera perasanya," jelasnya.
Gejala ini disebutkan juga bisa berlangsung selama tujuh hingga 21 hari.
Jadi pasien Covid-19 masih bisa merasakan gejala tersebut meski sudah sembuh atau selesai menjalani isolasi mandiri.
Dokter Saddam juga menjelaskan bahwa Covid-19 bukanlah satu-satunya hal yang bisa menyebabkan hilangnya indera perasa.
Ada beberapa penyebab seseorang bisa mengalami hal tersebut seperti kekurangan asupan zinc, diabetes, atau masalah lain juga bisa menjadi penyebabnya.
Pada pasien Covid-19, hilangnya indera perasa disebabkan karena virus masuk ke hidung dan mengganggu saraf penciuman.
Karena indera penciuman bermasalah, indera pengecap juga akan terkena dampaknya.
"Jadi makanya orang yang anosmia mengalami juga ageusia, jadi biasanya berbarengan," katanya.
Dia menceritakan pengalamannya menghadapi pasien yang mengalami hal tersebut.
Banyak yang mengeluhkan kehilangan nafsu makan ketika mengalaminya.