Tips Kesehatan
Hindari Self Diagnose agar Tidak Memperparah Kondisi Mental Anda, Penting untuk Temui Pakar
Self diagnose sangat umum terjadi seiring berkembangnya teknologi, namun self diagnose justru dapat menyebabkan kondisi mental Anda memburuk.
TRIBUNPALU.COM – Berkembangnya dunia teknologi dan juga internet membuat semua orang mudah mengakses informasi secara leluasa.
Informasi yang tersebar di internet juga sangat beragam dan dapat Anda akses sepanjang waktu.
Salah satunya yang dapat Anda akses di internet ialah informasi kesehatan.
Tidak sedikit dari Anda mungkin sering mencari informasi di internet tentang kondisi yang sedang Anda rasakan.
Setelah mencari informasi sesuai kondisi yang Anda rasakan, maka Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan Anda.
Hal ini disebut dengan self diagnose, di mana orang akan mencari tahu mengenai informasi penyakit di internet berdasarkan diagnose yang sedang dialaminya.
Self diagnose dapat membantu seseorang untuk mengetahui kondisi kesehatan maupun kondisi mental secara dini.
Namun, Melansir dari Kompas.com, bagi sebagian orang, self diagnose justru dapat mempengaruhi kesehatan mental.
"Sebenarnya tidak apa-apa, kok mencari tahu gejala gangguan mental di Google. Tapi, jangan lupa cross-check. Caranya ya dengan mendatangi psikolog atau psikiater profesional untuk tahu lebih lanjut masalah kesehatan mental yang sedang dialami. Dari situ bisa ditentukan langkah yang bisa diambil selanjutnya," kata Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog, tim konselor dari aplikasi konseling Riliv.
Self diagnose juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang mungkin tidak Anda sadari.
Hal ini justru akan membahayakan kesehatan mental Anda.
Berikut beberapa akibat yang akan Anda alami ketika melakukan self diagnose :
1. Membuat panik
Manusia memiliki naluri yang cenderung memikirkan suatu hal buruk yang belum tentu akan terjadi pada dirinya.
Jika hasil self-diagnose Anda mengacu pada hal-hal yang buruk tentu saja akan mengganggu pikiran Anda.
Padahal hasil diagnosa yang Anda lakukan tersebut belum sepenuhnya benar.
2. Enggan berkonsultasi dengan pakar
Self-diagnose dapat menimbulkan rasa trust issue kepada psikolog ataupun psikiater.
Hal ini terjadi memungkinkan terjadi karena Anda dapat dengan mudah mengetahui informasi tentang diagnosa yang sedang Anda alami tanpa bantuan dari seseorang yang ahli dalam bidangnya.
Berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidangnya justru dapat membantu Anda untuk mengatasi suatu permasalahan yang sedang Anda alami.
Anda dapat melakukan konsultasi ke psikiater dan psikolog untuk berbagai masalah tentang mental Anda ataupun berkonsultasi dengan dokter untuk masalah penyakit lainnya.
3. Memperparah kondisi kesehatan mental
Setiap orang yang memiliki masalah mental atau penyakit lainnya memiliki penanganan dan pengobatan yang berbeda beda setiap orangnya.
Jika Anda melakukan self diagnose, hal ini dapat memicu kesehatan mental Anda semakin memburuk.
Hal ini terjadi karena Anda terlalu memikirkan sesuatu yang tidak terduka yang memicu anda panik hingga stres berlebih.
4. Salah diagnosa
Menetapkan diagnosis kepada seseorang tidaklah mudah, karena diagnosis ditentukan berdasarkan analisis yang menyeluruh dari gejala, riwayat kesehatan terdahulu, faktor lingkungan, serta temuan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Maka, beberapa orang membutuhkan berbagai pemeriksaan lanjutan serta observasi yang mendalam untuk mengetahui apakah ada masalah dengan fisik maupun mental seseorang.
Ketika melakukan self diagnose, kamu sangat bisa melewatkan faktor-faktor penting tersebut, sehingga akhirnya kamu menyimpulkan diagnosis yang salah.
Terlebih, jika informasi yang kamu peroleh berasal dari sumber-sumber yang tidak terpercaya.
Perlu kamu ketahui bahwa mengalami satu atau dua gejala dari sebuah penyakit bukan berarti kamu menderita penyakit tersebut.
Belum lagi, ada banyak penyakit yang memiliki gejala serupa.
5. Salah penanganan
Melansir dari laman Alodokter, jika Anda tidak mendapatkan diagnosa yang tepat dengan kondisi Anda, hal ini justru akan membuat Anda tidak mendapatkan penanganan secara tepat juga.
Setelah self diagnose, seseorang bisa saja membeli obat atau melakukan pengobatan lain yang salah.
Padahal, setiap penyakit memiliki penanganan, jenis obat, dan dosis obat yang berbeda-beda.
Konsumsi obat yang salah justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang baru, memicu efek samping dan interaksi obat atau bahkan ketergantungan obat.
Meski ada beberapa obat yang tidak menimbulkan efek samping apa pun yang berbahaya, jika salah penggunaan obat, keluhan yang kamu rasakan tidak akan membaik dengan obat tersebut.
Sebaiknya, jika Anda merasa mengalami gangguan kesehatan mental ataupun gangguan kesehatan lainnya, lebih baik lakukan konsultasi dengan seseorang yang terpercaya.
Hal ini akan membantu Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Selain itu, berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidangnya akan meminimalisir gangguan kesehatan mental Anda.
(TribunPalu.com/Linda)