Virus Corona
7 Gejala Covid-19 yang Bisa Bertahan Sangat Lama, Waspada Kesulitan Bernapas hingga Nyeri Dada
Lekshmi Santhosh, MD, direktur medis klinik Long Covid di UC San Francisco, Amerika Serikat mengatakan beberapa gejala bisa bertahan selamanya
TRIBUNPALU.COM - Lekshmi Santhosh, MD, direktur medis klinik Long Covid di UC San Francisco, Amerika Serikat mengatakan ada beberapa gejala yang mungkin bisa bertahan selamanya.
Hal itu dinyatakan setelah terdapat beberapa gejala yang bisa bertahan hingga lebih dari satu tahun pada sejumlah orang.
"Tidak seorang pun dari kita dapat memprediksi siapa yang akan memiliki gejala yang terus-menerus," ujarnya dikutip dari Eat This Not That.
Baca juga: Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Dosis 1 & 2 Online, Siapkan NIK atau Tunggu SMS Usai Vaksin
Baca juga: Menko Airlangga: Presiden Ingatkan Pengusaha Ikut Terlibat Jaga Tren Penurunan Kasus Covid-19
Kebanyakan pasien Covid-19 memang akan sembuh dalam waktu singkat bahkan tanpa pengobatan apapun.
Tetapi beberapa akan mengalami gejala yang berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan yang disebut sebagai long Covid.
Dan kelompok pendukung online, peneliti, dan kelompok yang didanai pemerintah berusaha keras untuk mencari tahu apa penyebabnya dan mengembangkan perawatan atau penyembuhan yang efektif.
Namun, tetap saja hingga saat ini jawaban dan bantuan untuk orang yang sakit kronis sangat sedikit saat ini.
Long Covid bisa terjadi karena berbagai hal mulai dari serangan virus, komplikasi infeksi, hingga masalah psikologis.
Beberapa ahli juga menyarankan untuk menempatkan layanan rehabilitasi jangka panjang bagi penyintas Covid-19.
Itu karena ada beberapa gejala yang diduga akan bertahan lebih lama dari biasanya.
Beberapa gejala tersebut di antaranya adalah:
1. Kelelahan
Kelelahan umum terjadi ketika pulih dari penyakit, dan beberapa orang yang pernah menderita Covid telah melaporkan kelelahan.
Kelelahan ini juga bervariasi yang dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Dengan mengalami gejala ini penyintas akan membuat aktivitas sehari-hari dan bekerja menjadi sulit dan membuat mereka dinonaktifkan dari pekerjaan asalnya.