Timor Leste Nyaris Bangkrut karena Utang Menumpuk, Kini Ketiban Rejeki Nomplok dari Negara Tetangga
Timor Leste menjadi perhatian dunia dalam beberapa waktu belakangan karena sedang berada di ambang kebangkrutan.
Tepatnya di Bayu-Undan.
Masalah lain adalah banyaknya biaya yang harus dikeluarkan Timor Leste jika ingin memiliki teknologi pengobaran minyak yang besar.
Akibatnya Timor Leste harus berutang kepada China.

Nah, di tengah berbagai rumor itu, Timor Leste mendadak ketiban rezeki nomplok.
Diprediksi bangkrut pada awal tahun 2020 silam, Ladang Bayu-Undan yang sempat diisukan mengering, mendadak mendapatkan kucuran dana segar dan diekspolitasi lagi.
Eksploitasi minyak lepas pantai Timor Leste oleh Australia kembali dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.
Perusahaan migas Australia, Santos, menjadi salah satu perusahaan yang akan melakukan pengeboran minyak di lapangan Bayu-Undan.
Pengeboran disepakati dalam kerjasama senilai 235 juta Dollar AS Januari 2021 lalu.
Santos sendiri diberi izin mengebor tiga sumur produksi dan mengembangkan cadangan gas alam dan cairan tambahan.
Serta izin memperpanjang umur lapangan dan produksi dari fasilitas lepas pantai dan kilang gas alam cair (LNG) Darwin.
Hampir 7 bulan bekerja, nyatanya program ini justru sangat menguntungkan.
Santos mengatakan pada 28 Agustus 2021, bahwa produksi dari program pengeboran infil Fase 3C mereka telah dimulai.
Dan pengeboran pertama menghasilkan hasil lebih baik daripada yang diharapkan.
Di mana, pengeboran pertama mendapatkan hasil 178 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) gas dan 11.350 barel minyak per hari (bbl/d).
Secara signifikan hasil meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 25 ribu bbl/d dari lapangan.
Wah, tidak bisa dibayangkan berapa untungnya Timor Leste, bukan?
(Sumber: Tribun-Timur.com)