Ali Kalora Tewas

Ketua DPRD Sulteng: Insya Allah Irjen Rudy Tak Tinggalkan PR Lagi Buat Kapolda Berikutnya

Nilam meminta masyarakat dan pemerintah terus berupaya memelihara serta meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan yang bisa menimbulkan ancaman bagi

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM
Ketua DPRD Sulteng Hj Nilam Sari Lawira 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira mengapresiasi kinerja Satgas Madago Raya atas kerja keras menumpas teroris demi keamanan dan ketentraman warga Sulawesi Tengah.

“Beberapa tahun terakhir warga Sulawesi Tengah mengalami banyak peristiwa meresahkan akibat ulah teroris. Terima kasih kepada Kapolri yang telah menempatkan kembali Irjen Pol Rudy Sufahriadi sebagai Kapolda Sulteng dan berhasil memberikan pencapaian terbaik,” kata Legislator Nasdem Sulteng tersebut via WhatsApp, Minggu (19/9/2021).

Menurut istri Ahmad M Ali tersebut, penanganan terorisme di Sulawesi Tengah merupakan perjalanan sangat panjang sehingga para pelaku merambah ke Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.

“Selanjutnya tentu kita perlu penanganan lanjut untuk menuntaskan operasi ini agar bisa segera selesai. Insya Allah Irjen Pol Rudy tidak akan meninggalkan PR lagi buat Kapolda berikutnya,” ujar Nilam Sari Lawira

Baca juga: Panglima Teroris Poso Ali Kalora Tewas Bersama Pengawalnya, Jenderal Rudy: Kelompok Mereka Terpisah

Peraih suara terbanyak dari daerah pemilihan Donggal-Sigi itu meminta masyarakat dan pemerintah terus berupaya memelihara serta meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan yang bisa menimbulkan ancaman bagi keamanan.

“Kerja sama yang terjalin baik antara masyarakat dan pemerintah bisa mengatasi segala hal termasuk masalah-masalah keamanan,” tutur perempuan kelahiran 28 Desember 1968 tersebut

Jebolan Doktoral Universitas Brawijaya itu mengajak seluruh masyarakat berperan aktif dalam Kamtibmas bersama pemerintah.

“Penanganan ancaman terorisme membutuhkan kebijakan yang komprehensif dan sistematis untuk menangani akar penyebabnya. Langkah pencegahan yang sifatnya komprehensif tentu perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, baik di pemerintahan, maupun masyarakat,” jelas Alumni Fakultas Pertanian Universitas Tadulako itu.

Sebelumnya, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan tewas dalam baku tembak dengan personel Satgas Madago Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021) pukul 18.00 Wita.

Baca juga: 2 Teroris Poso Tewas, Berikut Deretan Aksi Kejahatan Ali Kalora Cs Selama Pandemi Covid-19

Atas peristiwa itu, saat ini tersisa empat orang kelompok Teroris Poso yang masih dalam pengejaran petugas.

Keempatnya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. 

Ali Ahmad lebih dikenal dengan nama Ali Kalora didaulat anggotanya memimpin pasukan sepeninggal Santoso.

Setelah menggantikan posisi Santoso, Kelompok MIT Poso terpecah kepemimpinannya. 

Selain kelompok Ali Kalora, ada pula kelompok yang dipimpin Qatar alias Anas alias Farel.

Kelompok Ali Kalora hanya terdiri dari empat orang.

Mereka adalah Ali Kalora, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Rukli.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved