Berita Populer Sulteng

Berita Populer Sulteng: 7 Teroris MIT Tewas Selama 2021 hingga Kepala BPPW Sulteng Berganti

Tercatat 7 teroris MIT tewas selama tahun 2021 menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

TRIBUNPALU.COM/SUTA
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menunjukan foto 4 DPO Teroris Poso di Mapolda Sulteng, Jl Soekarno-Hatta, Keluahan Tondo, Kecamatan Mntikulore, Kota Palu, Rabu (22/9/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com, Sabtu (2/10/2021).

Tercatat 7 teroris MIT tewas selama tahun 2021 menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai Kepala BPPW Sulteng berganti.

Baca juga: Berita Populer Nasional: Oknum DPRD Maros Diduga Lecehkan Rekan Partai hingga Pembunuhan di Manado

1. Ada 7 Teroris MIT Tewas Selama Tahun 2021

Aparat TNI-Polri tergabung dalam Operasi Madago Raya belum lama ini menorehkan prestasi luar biasa. 

Hal ini menyusul pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora berhasil dilumpuhkan beberapa waktu lalu. 

Sejak efektif beroperasi pada Januari 2021, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menembak mati 7 anggota MIT Poso. 

Data dihimpun TribunPalu.com, kontak tembak antara Satgas Madago Raya dan kelompok MIT mayoritas terjadi di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. 

Kontak tembak di awal-awal 2021 terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (1/3/2021). 

Insiden itu berhasil menewaskan dua anggota MIT, yakni Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori dan Khairul alias Irul alias Aslam. 

Sementara dari pihak aparat, satu prajurit TNI atas nama Praka Dedi Irawan gugur akibat mengalami luka tembak di bagian perut. 

Dengan tewasnya Alvin dan Irul, kelompok teroris MIT diketahui tersisa sembilan orang.

Operasi perburuan saat itu masih dipimpin Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Abdul Rakhman Baso dengan menyisir tiga wilayah. 

Diantaranya Kabupaten Poso, Sigi hingga Parigi Moutong. 

Selama empat bulan tim gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. 

Sebelum dua peristiwa kontak tembak kembali terjadi dalam kurun waktu kurang dalam sepekan pada Juli 2021.

Kontak tembak pertama terjadi pada Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari. 

Prajurit TNI tergabung dalam Operasi Madago Raya berhasil menembak mati dua teroris MIT termasuk satu pentolan mereka yakni Qatar alias Farel alias Anas. 

Sebab Qatar juga berperan sebagai pimpinan lain di tubuh kelompok MIT Poso selain Ali Kalora

Sementara satu anggota MIT lainnya yang tewas yakni Rukli. 

Keduanya tewas diberondong peluru saat tengah beristirahat di camp persembunyian di wilayah Pegunungan Batu Tiga, Desa Tanah Lanto, Kabupaten Parigi Moutong. 

Selang enam hari pascatewasnya Qatar dan Rukli, Satgas Madago Raya kembali berhasil menembak mati seorang anggota MIT bernama Abu Alim alias Ambo. 

Seperti Qatar dan Rukli, Ambo juga tewas saat kontak senjata di Desa Tanah Lanto, Parigi Moutong, Sabtu (17/7/2021). 

2. Penyintas Keluhkan Sarana dan Prasarana Huntap Duyu

Penyintas mengeluhkan kondisi sarana dan prasarana di Hunian Tetap (Huntap) Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (1/10/2021) sore.

Ketua Rt 06 Rw 02 di Huntap Duyu, Pangeran Anto Wiriyo mengatakan, hampir seluruh warganya mengeluh terkait huntap mereka.

"Banyaknya warga yang keluhkan tiang rumahnya karena ada struktur bangunan yang belum terselesaikan, ada rumah sebagian yang dapat penutup kontrol limbah ada yang belum dapat juga," ungkapnya.

Pria dengan sapaan Anto itu juga menjelaskan persediaan air bersih di Huntap Duyu kurang memadai.

Sebab kata dia, air mengalir hampir setiap hari lambat dan tidak berlangsung lama.

Bahkan katanya, jika huntap dikunjungo para pejabat pasti ketersediaan air melimpah serta cepat mengalir.

"Airnya kalo ada knjungan cepat mengalir pagi itu sudah menyala, tapi kalo tidak ada yah tidak cepat mengalir," tandasnya

"Air mengalir paling cepat jam 10 jam 11, dan tergantung debet airnya mengalir bisa sampai sore, tapi kalo pelan airnya ya cuma beberapa jam saja mengalir," tambah Anto.

Dia juga berharap kepada Sahabuddin selaku Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulteng yang baru menjabat agar segera merealisasikan seutuhnya kekurangan di Huntap Duyu.

"Kami ingin hidup selayaknya, semoga apa yang sudah dilakukan Pak Ferdinan, akan bisa di estafet dengan Kabalai baru," harapnya.

"Dulu bagus programnya Pak Ferdinan dan semoga bagus kedepannya ini dan saya juga yakin beliau bisa atasi masalah di Huntap Duyu," tambah Anto berharap.

3. Kepala BPPW Sulteng Berganti

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah berganti.

Pejabat sebelumnya Ferdinand Kana Lo digantikan Sahabuddin dengan sapaan akrabnya Budi.

Ferdinand Kana Lo berpesan kepada Kepala BPPW Sulteng yang baru meneruskan program-program yang sudah dilakukan selama ini.

Salah satu program prioritas BPPW Sulteng adalah penyediaan prasarana di lingkungan hunian tetap (huntap) di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Di Kota Palu, lokasi huntap yang dibangun Kementerian PUPR ada di Kelurahan Tondo, Kelurahan Talise dan Kelurahan Duyu.

Sedangkan di Kabupaten Sigi berada di Desa Pombewe.

Sementara, Sahabuddin mengatakan ada beberapa tugas awal yang ia prioritaskan salah satunya pembangunan huntap.

"Di pembangunan huntap itu ada anggaran yang kita harus serap, karena ini kan bantuan dari luar jadi kami akan push wali kota maupun unsur-unsur lain yang berkaitan dengan lahan tersebut," jelasnya saat ditemui TribunPalu.com, Kamis (30/9/2021) malam.

Dia juga mengungkapkan, pihak BPPW telah mendapat laporan terkait pembebasan lahan atau pergantian lahan.

"Dua hari lalu kementerian pertanahan mengundang wali kota untuk membahas masalah pembebasan lahan di huntap," ungkapnya.

Budi juga menambahkan bahwa pembangunan huntap dilakukan BPPW sebenarnya telah siap.

Hanya saja menunggu perintah dari pemerintah daerah.

"Dananya telah siap, istilahnya siap lelang hanya saja bantuan bank dunia ini atau bantuan luar ini banyak kriteria yang harus dipenuhi, harus clear dulu masalah lahannya," tutup Kabalai BPPW baru itu.(*)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved