Universitas Muhammadiyah Palu
Cerita Rektor Unismuh Palu Raih Gelar Profesor, Sempat Frustasi karena Nilai Tak Mencukupi
Gelar Guru Besar itu pun baru saja disematkan secara resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu Prof Rajindra belum lama ini meraih gelar Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen.
Gelar Guru Besar itu pun baru saja disematkan secara resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Prof Rajindra menuturkan, perolehannya itu tak terlepas dari dukunga Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Prof Jasruddin.
Sulawesi Tengah belum memiliki Guru Besar khusus di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Atas dasar itulah Rajindra memberanikan diri dan memulai proses pengajuan gelar guru besarnya pada 2019.
Ia pun mulai mengumpulkan jurnal termasuk minimal 4 jurnal Scopus bereputasi karena saat itu masih berpangkat lektor.
Baca juga: Rektor Unismuh Palu Raih Gelar Profesor, Harap Dosen Lainnya Segera Menyusul
"Saat itu sudah 10 lebih jurnal terkumpul. Tetapi belum di tahu mana yang bereputasi dan tidak. Semua dikirim dan apakah bereputasi atau tidak itu urusan belakangan," ujar Rajindra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/10/2021).
Kemudian pada Juni 2020, barulah jurnal-jurnal tersebut mulai diperiksa.
Akan tetap, kata Rajindra, dari belasan jurnal dikirim hanya 8 saja yang terbaca dan diberi nilai sehingga jumlah kum tidak mencukupi untuk diangkat jadi Guru Besar.
"Masih kekurangan 135 kum dan sempat frustasi. LLDIKTI Wilayah IX menyarankan jurnal yang tidak terbaca itu dapat dikirim kembali, bahkan jika ada jurnal yang lain dapat dikirimkan," tuturnya.
Kum atau angka kredit dosen merupakan angka yang menunjukan penilaian atas semua tugas dan tanggung jawab yang sudah dilakukan.
Kum ini sebagai salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan fungsional/kepangkatan.
Rajindra kemudian memutuskan mengirim kembali jurnal-jurnal tersebut dengan harapan itu sudah bisa memenuhi kum.
Akhir 2020 hasil pemeriksaan kembali keluar namun sekali lagi nilai kum jurnal Rajindra masih kurang sekitar 49 kum.
Beruntung saat itu ada sejumlah jurnal miliknya yang mau keluar sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Baca juga: Unismuh Palu Mulai PTM 4 Oktober, Dosen dan Mahasiswa Wajib Vaksin
Jurnal-jurnal itu lalu dikumpulkan, baik jurnal internasional maupun lokal dengan bobot sekitar 84 kum.
Rajindra merasa nilai itu bisa menutupi mengingat dirinya hanya membutuhkan 49 kum lagi untuk menyandang gelar Guru Besar.
Setelah diproses oleh LLDIKTI maka keluarlah hasilnya pada Januari 2021. Akan tetapi ternyata lagi-lagi dinilai masih kurang 5 kum.
Pada April 2021, Rajindra kembali mengirim dua jurnal, baik lokal maupun internasional yang nantinya bakal mengantarkan dirinya lolos.
Saat menanti hasil pemeriksaan, Rajindra meminta anak dan istrinya berdoa agar dirinya dinyatakan lolos.
Penantian panjang dan menegangkan itu akhirnya terjawab pada September 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof Nizam mengeluarkan surat keputusan (SK) Penilaian Angka Kredit (PAK) Kenaikan Jabatan Akademik /Pangkat Dosen, tertanggal 20 September 2021.
Sehari setelahnya keluar SK Nomor 64152/MPK.A/KP.05.01/2021 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen yang ditandatangani Mendikbudrestik Nadiem Anwar Makarim.
Raihan ini sekaligus menjadikan Rajindra sebagai Guru Besar pertama di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Satu Mahasiswa Unismuh Palu Lolos Program Transfer Kredit Internasional
Prof Rajindra merasa bersyukur dan berterimakasih atas bantuan seluruh pihak hingga ia mencapai gelar tersebut.
Mantan Kabid Ekonomi Bappeda Donggala itu meraih gelar Guru Besar di bidang Ilmu Manajemen.
Prof Rajindra berkomitmen memberikan dukungan kepada seluruh dosen Unismuh Palu yang ingin mengajukan gelar guru besarnya
Ia pun berharap dosen-dosen PTS di Sulawesi Tengah dapat menyusul dengan meraih jenjang Profesor.
"Capaian ini memang membutuhkan keberanian dan tekad yang bulat, serta sikap pantang menyerah. Tidak ada yang tidak jika kita mau berusaha dan tentunya juga berdoa,” ucap Prof Rajindra.(*)