Perbedaan Antara FOMO & JOMO, Ketahui juga Cara Mengatasinya Agar Berdampak Positif untuk Mental
Berikut ini kami sampaikan perbedaan antara FOMO dan JOMO, kondisi psikis yang harus diperhatikan banyak orang.
Apakah akan melanjutkannya, ataupun tidak.
Sebelum mengambil keputusan, Anda harus memprioritaskan diri Anda terlebih dahulu.
Sehingga tidak asal memutuskan, namun ada alasan di balik itu semua.
Deskripsikan secara rinci, keuntungan dan kerugian apa jika Anda mengambil keputusan tersebut.
Baca juga: Jaga Berat Badan dan Kesehatan Mental dengan Olahraga Bersepeda, Apa Saja Manfaatnya?

2. Menjadwalkan sesuatu dengan benar
Cobalah untuk mengatur waktu Anda menjadi lebih efisien.
Caranya, Anda bisa menjadwalkan hal-hal yang benar-benar ingin Anda kerjakan.
Dengan menjadwalkan kegiatan, maka kemungkinan terjadinya akan semakin besar.
Maksudnya, usaha Anda untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersbeut semakin meningkat.
Penjadwalan untuk melakukan self-care dengan JOMO ini akan jauh lebih efektif daripada tidak memiliki jadwal harian.
Sehingga Anda bisa mengurangi apa yang harus dilakukan dan mana yang tidak perlu dikerjakan.
3. Mengizinkan diri sendiri dalam setiap pengerjaan
Dalam membentuk self-care, Anda bisa berhenti berlangganan akun media sosial yang memicu adanya FOMO.
Bagi sebagian orang, mengikuti seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam hidupnya di media sosial bisa bekerje dengan baik.
Namun juga ada orang lain yang tidak memiliki kesamaan dalam hal tersebut.
Anda bisa menghabiskan waktu di akhir pekan dengan pekerjaan yang Anda sukai.
Misalnya saja liburan bersama keluarga atau berolahraga bahkan tidur saja sebagai salah satu bentuk self-care.
4. Luangkan waktu tanpa teknologi
Cobalah untuk mematikan notifikasi media sosial yang sering Anda gunakan.
Terutama bagi hal-hal yang memicu adanya FOMO.
Atasi rasa takut bahwa Anda mungkin melewatkan pesan penting.
Daripada membiarkan email Anda terbuka sepanjang hari, jadwalkan waktu untuk check-in dan merespons sepanjang hari.
Saat bepergian, hindari lubang wifi di penerbangan jika Anda bisa.
Sebaliknya, gunakan waktu untuk bertukar pikiran atau membaca atau mengerjakan proyek yang tidak memerlukan akses internet.
(TribunPalu.com/Hakim)