Manfaat Ketumbar untuk Mengurangi Rasa Sakit Akibat Osteoporosis, Simak Juga Cara Pencehahannya
Berikut ini kami sampaikan manfaat ketumbar untuk mengurangi rasa sakit akibat osteoporosis, ketahui juga cara mengolahnya.
Manfaat Ketumbar untuk Mengurangi Rasa Sakit Akibat Osteoporosis, Simak Cara Mengolahnya
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini kami sampaikan manfaat ketumbar untuk mengurangi rasa sakit akibat osteoporosis, ketahui juga cara mengolahnya.
Osteoporosis merupakan salah satu gangguan pengeroposan tulang yang sering terjadi pada lansia.
Tanda utama dari osteoporosis ialah rendahnya massa tulang.
Selain itu, jaringan-jaringan penting pada tulang yang rusak juga menjadi tanda dari osteoporosis.
Sehingga orang yang mengalami osteoporosis, tulangnya akan lebih rapuh dan mudah patah jika terjadi kecelakaan.
Namun Anda tak perlu khawatir, karena Anda dapat memanfaatkan ketumbar sebagai obatnya.
Dilansir dari laman NDTV Food, biji ketumbar punya antioksidan seperti vitamin A, riboflavin, niacin, asam folat, vitamin C, vitamin K, kalsium dan karoten.
Zat-zat ini sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis dan kesehatan persendian.
Cukup seduh 3 gram biji ketumbar dalam 150 ml air, konsumsi setiap hari untuk merasakan hasil yang luar biasa.
Selain sebagai obat penangkal osteoporosis, ketumbar juga memiliki khasiat sebagai obat rematik pada lansia.
Baca juga: Cara Minimalisir Sakit Kepala Migrain dengan Ketumbar, Simak Juga Bahan Alami Lainnya: Ada Air Putih
Biji ketumbar punya senyawa seperti asam linoleat dan cineole yang terkenal karena sifat antiarititik dan antirematiknya.
Anda bisa mengonsumsinya guna kesehatan tulang yang lebih baik lagi.
Caranya, Anda tinggal merendam biji ketumbar dalam air.
Konsumsi air tersebut secara berkala dan teratur.
Terlebih lagi jika Anda memiliki gangguan radang sendi dan pembengkakan, cocok sekali untuk mengonsumsi air rebusan ketumbar.
Selain mengobati osteoporosis dan rematik pada orang tua, biji ketumbar juga memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan.
Perlu Anda ketahui, bahwa ketumbar merupakan salah satu rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bumbu masakan.
Ketumbar ini memiliki bentuk berupa biji-bijian yang memiliki nama latin Coriandrum Sativum.
Selain digunakan sebagai penyedap makanan, ketumbar juga memiliki manfaat lain yaitu untuk kesehatan.
Bahkan dengan mengonsumsi air rebusan biji ketumbar bisa mengobati penyakit selain osteoporosis pada lansia.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Rambut Rontok dengan Memanfaatkan Ketumbar? Simak Tutorialnya Berikut Ini

Cara Mencegah Osteoporosis dengan Suplemen Lain
Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi berbagai suplemen pendukung untuk meminimalisir terjadinya osteoporosis.
Untuk itu, TribunPalu akan memberikan informasi mengenai suplemen untuk meminimalisir osteoporosis yang kami lansir dari Healthline.
1. Vitamin D
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang karena memainkan peran kunci dalam penyerapan kalsium dan membantu mengatur regenerasi tulang.
Satu studi termasuk 400 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa orang dengan osteoporosis lebih mungkin kekurangan vitamin D.
Vitamin D dapat Anda peroleh dari sinar matahari yang cukup, namun, hal ini akan terasa sulit jika terjadi saat musim hujan.
Untuk itu Anda perlu asupan tambahan vitamin D dari berbagai makanan pendukung seperti ikan, hingga berbagai produk susu.
Selain itu, ntuk mengurangi risiko patah tulang dan memastikan kadar darah yang cukup, penelitian menunjukkan bahwa dosis 400-800 IU vitamin D per hari dapat Anda konsumsi.
2. Magnesium
Magnesium adalah mineral penting yang terlibat dalam lebih dari 300 reaksi dalam tubuh Anda.
Magnesium juga penting untuk kesehatan tulang, dengan sekitar 60% mineral ini ditemukan di jaringan tulang.
Beberapa penelitian pada orang dewasa telah menemukan bahwa individu yang mengonsumsi magnesium dalam jumlah lebih tinggi melalui diet atau suplemen mereka memiliki kepadatan massa tulang yang lebih baik daripada mereka yang mengonsumsi jumlah rendah.
3.Vitamin K
Vitamin K berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dan mencegah kerusakan tulang.
Kadar vitamin K yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang dan kepadatan tulang yang rendah.
Sementara penelitian menunjukkan efek perlindungan dari asupan vitamin K yang cukup pada kepadatan tulang dan patah tulang, belum sepenuhnya meyakini apakah suplemen vitamin K melindungi kesehatan tulang.
Mengingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan tentang peran suplemen vitamin K pada osteoporosis dan patah tulang.
Baca juga: Pelantikan Jenderal Andika Perkasa Menjadi Panglima TNI Akan Dilaksanakan Pada Rabu Siang Ini
4. Isoflavon
Isoflavon adalah kelas antioksidan yang sering disebut sebagai fitoestrogen.
Isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan hormon estrogen dan dapat menempel dan mengaktifkan reseptor estrogen di tubuh Anda.
Selama menopause, kadar estrogen dalam tubuh menurun.
Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan tulang dipecah lebih cepat daripada yang dapat dibentuk, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Penelitian menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat membantu memerangi hilangnya kalsium dari tulang dan mengurangi tingkat pergantian tulang.
Satu ulasan dari 19 studi pada wanita pascamenopause menemukan asupan isoflavon kedelai melalui suplemen secara signifikan meningkatkan kepadatan mineral tulang sebesar 54%.
Selain itu, asupan isoflavone kedelai mengurangi penanda resorpsi tulang sebesar 23%, dibandingkan dengan nilai dasarnya.
Saat ini diperkirakan bahwa 40-110 mg isoflavon kedelai per hari selama setidaknya satu tahun dapat membantu memerangi keropos tulang dan melindungi dari osteoporosis.
5. Kalsium
Kalsium adalah komponen utama jaringan tulang dan penting untuk kekuatan dan struktur tulang.
Faktanya, sekitar 99% kalsium tubuh Anda disimpan di kerangka Anda.
RDI kalsium saat ini berkisar antara 700-1200 mg per hari, dengan peningkatan kebutuhan selama tahap kehidupan tertentu, termasuk masa kanak-kanak dan remaja, kehamilan dan menyusui, wanita di atas usia 50 tahun, dan semua orang dewasa berusia 70 tahun atau lebih.
Sementara asupan kalsium yang cukup sepanjang hidup Anda penting untuk kesehatan tulang.
Namun, suplemen kalsium tidak direkomendasikan bagi orang yang memiliki defisiensi untuk mencegah atau mengelola osteoporosis pada populasi umum.
Ada beberapa kekhawatiran tentang mengambil dosis besar kalsium melalui suplemen terhadap seseorang yang berpotensi defisiensi kalsium.
Misalnya, suplemen kalsium telah dikaitkan dengan gejala seperti sembelit, batu ginjal, dan masalah pencernaan lainnya.
Ada juga beberapa kekhawatiran bahwa mereka mungkin buruk bagi kesehatan jantung.
Untuk mengonsumsi berbagai suplemen di atas, ada baiknya Anda juga melakukan konsultasi dengan dokter pribadi Anda untuk menentukan dosis dan jenis suplemen yang dapat Anda konsumsi dengan aman.
(TribunPalu.com/Hakim/Linda)