Sigi Hari Ini
1.500 Huntap Pombewe Belum Terisi Semua, Wabup Sigi: Listrik Sudah Dibayar ke PLN
Hunian Tetap (Huntap) di Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi sepenuhnya sudah siap huni.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, SIGI - Hunian Tetap (Huntap) di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sepenuhnya sudah siap huni.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan, sebelumnya memang listrik di wilayah Huntap tersebut masih terkendala.
"Itu listrik sudah dibayar ke PLN, kira-kira apa tindakan kita untuk proses percepatan ini, yang jelas pihak PUPR melalui BPPW sudah bayar lunas listrik," ungkap Wabup Sigi.
Baca juga: Viral Video Air Banjir Super Bening, Disebut Malah Mirip Kolam Renang
Baca juga: Hasil BWF World Tour Finals 2021: Kalahkan Malaysia, Greysia/Apri Lolos Lubang Jarum lolos Semifinal
Dia menjelaskan, Bupati sudah menyetujui untuk segera masyarakat menempati huntap.
"Ini hanya sisa menunggu SK Bupatinya," ujarnya.
Mantan Sekcam Kulawi Selatan itu menyebutkan, sekitar 190 unit huntap terbangun di Pombewe padahal sudah siap.
"Target bangunan itu 1.500 unit, sepanjang masih dibutuhkan," sebut Samuel.
Ia merincikan, saat ini huntap terbangun di Pombewe 500 unit dari Yayasan Buddha Tzu Chi tambah 72 Mayapada dan 400 PUPR.
"itu belum semua ditinggali khususnya yang dari PUPR," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kapolri Pecat Kapolda Jika Angkat Covid-19 di Daerah Naik Terus: Semua Takut
Dari data dihimpun TribunPalu.com, Huntap Pombewe berdiri di atas lahan seluas 104 hektare.
Target pembangunan dari Pemerintah sendiri adalah 1500 unit hunian tetap.
Pembangunan huntap di Pombewe terbagi atas tiga pihak antara lain Yayasan BudhaTzu Chi, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan Rakyat, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan PT. Bank Mayapada Internasional Tbk.
Huntap dibangun Yayasan Budha Tzu Chi membangun 1000 unit hunian.
Sedangkan Kementerian PUPR sendiri membangun 400 unit hunian.
Sedangkan Pemprov Sulteng bersama Bank Mayapada membangun 72 unit.
Suka Duka Penyintas di Huntap Pombewe, Air Bersih dan Listrik jadi Dambaan
Tiga tahun berlalu, ratusan kepala keluarga terdampak gempa dan likuefaksi sudah pindah ke Hunian Tetap (Huntap) Pombewe, Sigi, Senin (11/10/2021) sore.
Satu di antara penyintas itu adalah Nyono, warga Desa Sidera Sigi yang kehilangan rumahnya saat bencana alam 28 September 2018 silam.
Nyono mengatakan, baru menempati huntap di Pombewe Sigi belum genap satu bulan.
Saat ini dirinya bersama penyintas lainnya asal Desa Sidera hidup berdampingan di blok yang sama di Huntap tersebut.
Nyono yang akrab disapa Pakde itu menjelaskan, dirinya bersama penyintas lainnya diizinkan menempati huntap disebabkan adanya desakan dari masyarakat yang masih tinggal di huntara.
"Desakan dari orang-orang yang di huntara dan meminta agar segera diizinkan masuk ke Huntap, jadi masyarakat yang di huntara boleh menempati huntap dengan fasilitas apa adanya dulu," ungkap Nyono.
Baca juga: Kadin Indonesia Bisa Jadi Pelopor Peningkatan Investasi di Momentum Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Update Corona di Sulteng Jumat 3 Desember 2021: Tambah 1 Kasus Baru, Kasus Aktif Tinggal 37
Pakde Nyono juga menyebutkan, kebutuhan utama saat ini di huntap adalah air dan listrik.
"Fasilitas paling pokok itu adalah listrik dan air," tuturnya.
Untuk air dipasok dengan melalui tandon yang sudah ada di masing-masing huntap.
Menurutnya, masing-masing huntap khususnya hunian tetap milik Kementerian PUPR diberikan satu tandon air.
Tandon tersebut di isi oleh setiap 2 kali sehari.
Nyono menyebutkan, dirinya dan penghuni Huntap milik Kementerian PUPR lainnya mendapatkan tandon air karena keadaaan darurat seperti fasilitas air belum sepenuhnya sempurna.
"untuk air itu dipasok selang satu hari," katanya.
Ia mengatakan, sudah ingin menyambung huntapnya dengan membuat dapur namun hal itu belum diizinkan Pemerintah.
"Belum diizinkan bangun dapur permanen, karena masih akan ada pembangunan lainnya, tapi kalau cuma bangun dapur sementara diperbolehkan," sebutnya.
Pantauan TribunPalu.com, bangunan huntap milik Kementerian PUPR hanya diplester bagian depan, sementara bagian kiri dan kanan serta belakang huntap dibiarkan susunan batako terlihat.
Dalam satu huntap ada dua kamar tidur, satu toilet dan ruang keluarga.
Kondisi lantai huntap pun dibuat licin.
Beberapa dari penyintas melapisi lantainya dengan tikar.
Selain itu, akibat tidak adanya dapur di masing-masing huntap membuat penghuninya menggantung belanga dan alat masaknya di luar rumah.
Hingga saat ini, sejumlah pekerjaan masih terus berlangsung di huntap tersebut.
Pekerjaan seperti pembangunan rumah, perbaikan perbaikan sarana prasarana dan pengaspalan jalan di area huntap itu.
Sejumlah material juga masih berserakan ditengah jalan.
Pekerja juga dengan menggunakan rompi orange dan helm proyek terus bekerja menyelesaikan pembangunan Huntap.
Beberapa alat berat juga lalu lalang di lokasi huntap.
Beberapa huntap juga sudah ada di isi oleh penyintas.
Dari data dihimpun TribunPalu.com, Huntap Pombewe berdiri di atas lahan seluas 104 hektare.
Target pembangunan dari Pemerintah sendiri adalah 1500 unit hunian tetap.
Pembangunan huntap di Pombewe terbagi atas tiga pihak antara lain Yayasan BudhaTzu Chi, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan Rakyat, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan PT. Bank Mayapada Internasional Tbk.
Huntap dibangun Yayasan Budha Tzu Chi membangun 1000 unit hunian.
Sedangkan Kementerian PUPR sendiri membangun 400 unit hunian.
Sedangkan Pemprov Sulteng bersama Bank Mayapada membangun 72 unit.
Bentuk dan modelnya seperti rumah RISHA. (*)