Moderna Produksi Vaksin Booster untuk Tangkal Varian Omicron, Siap di Maret 2022

Produsen vaksin Covid-19, Moderna mengumumkan mereka segera memproduksi vaksin atau booster Covid-19 yang menargetkan varian Omicron.

bgr.com
ILUSTRASI vaksin. 

TRIBUNPALU.COM - Produsen vaksin COVID-19, Moderna mengumumkan mereka segera memproduksi vaksin atau booster COVID-19 yang menargetkan varian Omicron.

Presiden Moderna Stephen Hoge seperti dikutip Reuters, Kamis (2/12/2021) menargetkan suntikan vaksin Moderna siap pada Maret 2022.

Saat ini, perusahaan sedang menguji apakah vaksin tersebut bekerja efektif. Penerima vaksin mendapat dosis booster sebanyak 50 mikrogram dan 100 mikrogram.

“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya bisa memperlambat, jika tidak sepenuhnya menghentikan varian Omicron,” kata Hoge.

Baca juga: Pemerintah Terapkan Program Making Indonesia 4.0 untuk Hadapi Era Industri Digital 4.0

Baca juga: Update Corona Indonesia Kamis 2 Desember 2021: Tambah 311 Positif, Total COVID-19 Jadi 4.256.998

Badan tersebut memberikan garis waktu yang lebih cepat, mirip dengan cara menyetujui vaksin untuk flu, dengan menyetujui perubahan jenis flu, yang akan mempersingkat garis waktu dari tiga menjadi empat bulan.

Di Amerika Serikat, vaksin flu berlisensi dapat diperbarui secara musiman dengan menggantinya dengan jenis virus baru yang diyakini paling mungkin menyebabkan penyakit di musim flu yang akan datang, tanpa perlu uji klinis acak yang besar.

ILUSTRASI vaksin Covid-19.
ILUSTRASI vaksin Covid-19. (europeanpharmaceuticalreview.com)

Baca juga: Tiga Cara Download Sertifikat Vaksin COVID-19: Akses Pedulilindungi hingga Chat WA Kemenkes RI

Baca juga: Simak Alasan Penggunaan Masker Katup Tidak Dianjurkan untuk Cegah Penyebaran COVID-19

Namun belum jelas seberapa besar kemajuan vaksin untuk menangkal virus Omicron. Ia memperkirakan, efektivitas vaksin moderna kemungkinan akan signifikan.

“Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan efektivitas terbesar, terlihat di varian Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu muncul di Omicron,” kata Hoge.

“Jadi pertanyaannya di sini adalah, apakah kita akan melihat kasus seperti Delta? Apakah kita akan melihat kinerja seperti Beta?"

"Atau apakah kita akan melihat kelipatan silang dari keduanya? Saya pikir itu skenario terakhir di mana orang merasa paling khawatir," terangnya.

(*/ TribunPalu.com) (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved