Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu
6 Inovasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu Maksimalkan Pelayanan, Ada Istilah Pataba Hingga Pakabelo
Inovasi itu pun menggunakan bahasa lokal sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemohon.
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM - Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Palu menghadirkan inovasi untuk peningkatan pelayanan.
Inovasi yang dihadirkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu cukup beragam dan memanfaatkan teknologi informasi
Bermodalkan budged minim, inovasi itu hadir berkat kreatifitas karyawan di kantor yang dipimpin Dewanto Wisnu Raharjo tersebut.
“Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu secara mandiri menghadirkan inovasi yang diperuntukan bagi pengguna layanan Keimigrasian, maupun bagi pegawai dengan tujuan peningkatan integritas,” kata Dewanto Wisnu melalui rilis tertulisnya.
Inovasi itu pun menggunakan bahasa lokal sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemohon.
Lingkup kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu mencakup Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Tolitoli, Buol, dan Poso.
Berikut 6 Inovasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu dirangkum TribunPalu.com, Kamis (16/12/2021):
1. Maleo
Maleo adalah burung endemik di Pulau Sulawesi, termasuk Sulawesi Tengah.
Tapi Maleo di sini adalah singkatan dari Membantu Melacak Permohon Paspor.
Melalui aplikasi tersebut, pemohon dapat melacak sendiri secara realtime tahapan permohonan paspornya.
Aplikasi Maleo juga membantu pemohon memastikan paspornya sudah dapat diambil atau belum.
Akses Maleo melalui website www.maleo.imigrasipalu.com/lacak.
“Aplikasi Maleo diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam menerima
layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Palu,” ujar Dewanto Wisnu.
2. Kakula
Kakula adalah singkata dari Kompensasi Keterlambatan untuk Layanan Keimigrasian.
Kakula berupa souvenir dan kartu ucapan permohonan maaf yang diberikan kepada pemohon yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian layanan.
Kakula diambil dari nama alat musik tradisional Sulawesi Tengah.
Kakula adalah alat musik jenis gong kecil terbuat dari besi atau kuningan.
Alat musik ini digunakan Suku Kaili keturunan raja di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Donggala dalam upacara adat.
Kehadiran Kakula sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu atas keterlambatan pelayanan
3. Pataba
Layanan ini diberikan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu kepada masyarakat yang ingin membuat dokumen keimigrasian.
Pataba adalah singkata dari Pakaian Ganti untuk Bantuan Layanan Keimigrasian.
Dengan adanya Pataba, pemohon layanan keimigrasian bisa tetap melanjutkan
permohonan tanpa harus kembali ke rumah untuk menyesuaikan pakaian.
Pataba hadir bukan karena ketidakberhasilan penyampaian informasi tentang aturan
berpakaian ke masyarakat.
Nama PATABA diambil dari bahasa Kaili yang artinya andalan atau dapat diandalkan.
4. Kadera
Kursi anak dalam pelayanan Biometrik Keimigrasian (Kadera) digunakan untuk anak usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Layanan ini memberikan kemudahan bagi pemohon paspor kategori balita maupun anak.
Pemohon itu akan ditempatkan pada kursi khusus anak yang didesign sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pengambilan foto paspor.
Tentunya akan sangat nyaman dan aman bagi anak, serta tidak lagi membutuhkan bantuan orangtua saat proses pengambilan foto.
Sebelum layanan ini ada, pengambilan foto dan biometrik untuk anak usia 6 bulan dibaringkan di atas meja yang dilapisi kain putih.
Sedangkan anak yang bisa berjalan dipangku oleh orangtuanya.
Kemudian dua petugas imigrasi membantangkan kain putih di antara anak dan orangtua.
Nama kadera sendiri diambil dari bahasa Suku Kaili yang memiliki arti kursi/tempat duduk.
Karanjalembah adalah singkatan dari Kertas dan Suara Penerjemah Bahasa.
Lembaran kertas berisi petunjuk untuk pemohon keimigrasian itu menggunakan lima bahasa, Indonesia, Inggris, Mandarin, Korea, dan Arab.
Kelima bahasa ini dipilih atas pertimbangan WNA yang banyak mengajukan permohonan di Kantor Imigrasi Palu
Karanjalembah diberikan ekpada pemohon WNA di loket pelayanan asing Kantor Imigrasi Palu.
Saat pemohon tampak kesulitan memahami petunjuk atau instruksi dari petugas, maka petugas akan menunjukkan lembaran kertas yang terpasang seperti kalender meja berisi petunjuk dalam lima bahasa.
Nama Karanjalembah terinspirasi dari Raja Sigi yang memimpin perang Sigi-Dolo pada periode awal tahun 1900-an di lembah Palu.
Dalam melakukan perlawanan terhadap Hindia-Belanda, Raja Karanjalembah melakukan komunikasi terhadap pimpinan tujuh wilayah kerajaan Suku Kaili lainnya.(*)
6. Pakabelo
Pakabelo merupakan bahasa Suku Kaili yang bermakna hati-hati/jaga
Nama ini digunakan Kantor Imigrasi Palu sebagai peringatan kepada petugas untuk melayani masyarakat kategori kelompok rentan dengan perhatian khusus.
Dengan inovasi itu, Kantor Imigrasi Palu menghadirkan Perlengkapan Kantor untuk Bantuan Kelompok Disabilitas (Pakabelo)
Inovasi memberikan kenyamanan dan pelayanan prima kepada pemohon dengan kategori khusus, yaitu lansia, ibu hamil/menyusui dan penyandang disabilitas.
Sebelum layanan ini ada, pemohon lanjut usia duduk berbaur dengan pemohon lainnya.
Tak ada pula ruang laktasi yang nyaman bagi ibu menyusui dan tak ada kursi roda serta tongkat disabilitas bagi yang membutuhkan.(*)