Ini yang Harus Dilakukan jika Anda Terkena Covid-19 Varian Omicron

Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan jika Anda terinfeksi Covid-19 Varian Omicron.

handover
Ilustrasi Omicron - Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan jika Anda terinfeksi Covid-19 Varian Omicron. 

TRIBUNPALU.COM - Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan jika Anda terinfeksi Covid-19 Varian Omicron.

Varian Omicron merupakan salah satu varian virus Covid-19 yang sangat mudah menular.

Dikutip dari The Wall Street Jurnal, varian omicron ini dapat menjangkiti semua orang termasuk mereka yang telah divaksinasi atau menggunakan booster.

Baca juga: Ditemukan Satu Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Indonesia, Kemenkes: Tidak Pernah ke LN

Baca juga: Kronologi Pasien Omicron Lolos dari Wisma Atlet, Menkes: Ini Pelajaran Bagi Kami

Sementara itu, kini Indonesia menjadi salah satu negara yang telah melaporkan kasus terkonfirmasi pertama varian virus baru pada Kamis, (16/12/2021).

Lantas, bagaimanakah penanganan yang harus dilakukan ketika seseorang terkena Covid-19 varian Omicron?

Hal yang Harus Dilakukan Jika Terkena Covid-19 Varian Omicron

Dikutip dari The Wall Street Journal, berikut ini hal-hal yang harus dilakukan jika seseorang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

- Melakukan Isolasi

Pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebutkan, ketika tes PCR menunjukkan hasil positif Covid-19, Anda bisa mengisolasi diri sesegera mungkin, bahkan jika tidak bergejala sekalipun.

Jika Anda tidak memiliki gejala setelah lima hari, Anda dapat meninggalkan isolasi, tetapi harus memakai masker di sekitar orang lain selama lima hari lagi.

Jika Anda mengalami demam, Anda harus terus tinggal di rumah.

- Bagaimana cara mengisolasi?

Cara mengisolasi adalah tetap tinggal di rumah atau kamar pribadi.

Selain itu, jika memungkinkan, Anda harus menghindari atau membatasi interaksi dengan anggota keluarga yang lain.

Jika Anda terpaksa harus berada di ruangan yang sama dengan orang lain, semua orang harus memakai masker berkualitas tinggi.

Kemudian salah satu hal terpenting ialah menjaga agar ruangan tetap memiliki ventilasi yang baik dengan membuka jendela atau pintu.

- Jika seseorang mendapatkan hasil tes negatif selama masa isolasi, apakah bisa berhenti melakukan isolasi?

Tidak, kata dokter.

Tes PCR positif palsu jarang terjadi.

Dan rapid tes tidak sesensitif tes PCR, jadi Anda tidak bisa menafsirkan hasil dari rapid tes menunjukkan tanda bahwa Anda tidak lagi menular.

“Rapid test akan menjadi negatif jauh sebelum PCR menjadi negatif, jadi apakah masih bisa menular? Kami tidak tahu,” kata David Wohl, profesor kedokteran di divisi penyakit menular di University of North Carolina di Chapel Hill.

- Apakah saya berhenti mengasingkan diri setelah lima hari, atau apakah saya perlu hasil tes negatif?

Umumnya, Anda tidak perlu hasil tes negatif untuk keluar dari isolasi.

Anda harus yakin bahwa gejala Anda telah sembuh dan 24 jam telah berlalu sejak demam atau penggunaan obat penurun demam.

Akan tetapi, beberapa perusahaan atau institusi mungkin memerlukan tes, jadi ada baiknya untuk memeriksa pedoman tersebut jika Anda tidak yakin.

Jika Anda mengalami sakit parah, bicarakan dengan dokter Anda tentang melakukan isolasi yang lebih lama.

Orang yang kekebalannya terganggu karena kondisi kesehatan atau sedang menjalani pengobatan mungkin perlu diisolasi lebih lama.

“Kami tahu bahwa biasanya sistem kekebalan pasien kami yang mengalami gangguan kekebalan tidak membersihkan virus ini secepat orang lain, mereka mungkin menyebarkan virus lebih lama,” kata Kristin Englund, seorang dokter penyakit menular di Klinik Cleveland.

Baca juga: Gejala-gejala Covid-19 Varian Omicron: Kelelahan Luar Biasa sampai Suhu Tinggi di Bagian Dada

- Siapa yang harus saya beri tahu setelah mendapati tes positif?

Paling tidak, Anda harus memberi tahu orang yang mengalami "kontak erat" engan Anda, kontak erat  didefinisikan CDC sebagai siapa pun yang pernah dekat dengan pasien selama periode 24 jam.

Selain itu, jika Anda mengalami gejala selama beberapa hari dan kemudian dites positif, beri tahu orang-orang yang telah Anda hubungi sejak Anda mulai mengalami gejala, kata Dr. Englund.

- Apakah kontak dekat yang sudah divaksinasi atau menggunakan booster harus dikarantina?

Orang yang divaksinasi dan menggunakan booster yang terpapar oleh seseorang dengan Covid-19 harus memakai masker di sekitar orang lain selama 10 hari.

Orang yang tidak divaksinasi harus tinggal di rumah selama lima hari dan memakai masker di sekitar orang lain selama lima hari tambahan dengan tes yang direkomendasikan pada Hari ke 5, kata CDC.

Jika gejala berkembang, mereka harus tinggal di rumah dan melakukan tes.

Panduan yang sama berlaku untuk orang yang belum mendapatkan booster tetapi menerima dua suntikan Pfizer atau Moderna lebih dari enam bulan yang lalu, atau mendapatkan suntikan Johnson lebih dari dua bulan yang lalu.

- Bagaimana jika kontak erat yang dekat dengan saya adalah seseorang yang tinggal bersama saya, seperti pasangan atau anak saya? Haruskah saya mengambil lebih banyak tindakan pencegahan?

Idealnya, orang yang dinyatakan positif sebisa mungkin mengisolasi diri dari anggota rumah yang lainnya.

Jika memang tidak bisa, setiap orang harus mengambil tindakan pencegahan termasuk mengenakan masker saat berada di ruangan yang sama.

Selain itu juga menjaga pintu dan jendela tetap terbuka untuk meningkatkan ventilasi, bahkan walaupun ketika  semua orang di rumah telah divaksinasi.

- Kapan saya harus menghubungi dokter?

Kata para ahli, Anda harus menghubungi dokter jika gejala Anda termasuk demam tinggi selama beberapa hari, kesulitan bernapas atau nyeri dada, atau ketidakmampuan untuk minum atau makan, kata para ahli.

Selain itu, hilangnya penciuman dan rasa adalah gejala yang umum dan dapat bertahan lebih dari 10 hari.

- Apa yang harus saya miliki di rumah ketika saya melakukan isolasi mandiri?

Dokter menyarankan Anda memiliki termometer dan oximeter yang mampu mengukur tingkat saturasi  oksigen dalam darah.

Selain itu Anda juga wajib memiliki obat penurun demam (ibuprofen atau asetaminofen) yang dijual bebas.

Anda juga diwajibkan untuk meminum banyak cairan.

- Kapan seseorang pergi ke rumah sakit?

Anda harus pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami sesak napas parah atau nyeri dada.

Selalu periksalah kadar oksigen Anda beberapa kali sehari dengan oksimeter bahkan jika Anda sedang tidak merasakan sesak napas.

Tingkat saturasi oksigen normal adalah antara 95% dan 100%, kata CDC.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Covid-19 Varian Omicron? Ikuti Langkah-langkah Ini

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved