Terkini Daerah
Kisah Pilu Pria Tolitoli, Tangan Diamputasi akibat Pakai Sweater saat Dibonceng Menuju Tempat Kerja
Kisah pilu pria asal Tolitoli, tangannya diamputasi di tempat perantauan. Baru tiga bulan bekerja demi nafkahi istri dan bayinya di kampung halaman.
Bahkan ia mengaku mempunyai hutang Rp3 juta dengan bosnya untuk ia kirim ke istrinya yang sedang sakit.
"Jadi saya ini punya hutang juga Rp3 juta dengan bos saya. Dia yang bayar uang tiket kapal ke Nunukan. Sampai di Sebatik dia kasi saya Rp100 ribu. Saya juga sempat pinjam uang Rp2 juta untuk kasih istri saya di kampung. Dia sakit juga," ujarnya.
Baca juga: Tenun Ikat Motif Kelor asal Palu Kantongi Hak Atas Kekayaan Intelektual
Beruntung, Iman mendapatkan bantuan dari keluarga pasien yang satu ruangan dengannya.
Wanita tersebut bernama Suriana, ia membantu merawat hingga membagikan kisah Iman di Facebook dengan harapan ada keluarga yang menjenguk Iman.
Suriana merasa iba karena Iman juga tengah mencari ayahnya, namun Iman tidak mempunyai telepon genggam untuk menghubungi siapapun.
"Kebetulan ada keluarga yang saya jenguk dan satu ruangan sama anak ini. Jadi saya tanya kenapa sendiri, dia bilang saya tidak punya keluarga. Dia sempat minta bantu carikan bapak dia, karena dia tidak punya Hp sama sekali," tutur Suriana, berdiri di samping Iman.
Setelah ia mengunggah kisah Iman, postingan Suriana pun banjir komentar positif berupa dukungan doa dari warganet.
Bahkan mereka juga memberi bantuan uang yang ditransfer melalui rekening Suriana.
Tak hanya warganet, bantuan juga datang dari perawat yang patungan untuk mengaktifkan keanggotaan BPJS Iman.
"Donasi yang terkumpul Rp18 juta. Uang Rp8 juta masuk direkening saya dan Rp10 juta masuk di rekening perawat. Mereka patungan biayai BPJS Iman sebesar Rp1 juta lebih," ungkap Suriana meneteskan air matanya.
Baca juga: Hendak Dijadikan Lapangan Sepak Bola, Penyitas Ini Diusir dari Huntara Donggala Kodi
Selain itu, berkat postingan Suriana juga, akhirnya Iman mengetahui keberadaan paman dan ayahnya di Tarakan.
Ia pun sempat menghubungi pamannya dan merencanakan pertemuan dengan Iman.
"Iya dia sudah video call sama pamannya. Nah, pamannya itu cari bapaknya di Tarakan dan sudah ketemu. Sore ini datang dari Tarakan. Kami sudah upayakan bayar tiket speedboatnya, karena katanya bapaknya baru-baru ini kena musibah kebakaran," imbuhnya.
Suriana pun bersyukur ada banyak manfaat dari postingannya di Facebook.
Rupanya ayah Iman juga berusaha mencarinya namun sudah hilang kontak.