Teroris Poso

Pengamat Terorisme Untad Sebut Ancaman Kelompok MIT Poso Belum Berakhir

Guru Besar Ilmu Komunikasi Untad itu menilai MIT kemungkinan semakin aktif membangun jaringan regenerasi.

Editor: mahyuddin
handover
Pengamat terorisme Universitas Tadulako (Untad) Prof Muhammad Khairil 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kini tersisa tiga orang pascatewasnya Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang

Namun demikian, ancaman teror MIT di wilayah Poso, Sigi dan Parigi Moutong belum sepenuhnya berakhir. 

Hal itu disampaikan pengamat terorisme Universitas Tadulako (Untad) Prof Muhammad Khairil, Rabu (5/1/2022). 

Sebaliknya, Guru Besar Ilmu Komunikasi Untad itu menilai MIT kemungkinan semakin aktif membangun jaringan regenerasi.

"Kelompok militan seperti ini tidaklah berakhir meski anggotanya terbunuh. Boleh jadi justru mereka semakin berupaya untuk melakukan perekrutan," ujar Prof Khairil. 

Menurutnya, pemberantasan terorisme termasuk di Sulawesi Tengah tidak cukup dengan pendekatan militer lewat operasi anti teror. 

Dekan FISIP Untad itu juga berharap adanya pendekatan persuasif dengan melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila dan bahaya radikalisme. 

"Pendekatan persuasif perlu ditingkatkan guna merombak pola pikir termasuk doktrin keagamaan yang sudah mengakar pada kelompok ini. Tentu tidak mudah dan prosesnya bisa tahunan," ucap Prof Khairil.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved