Wisata Sulteng
Pemerintah Parimo Dukung Jembatan Peninggalan Belanda Dijadikan Objek Wisata Sejarah
Dukungan itu datang dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong
Selain itu, Disdikbud Parimo dan Pemerintah Kecamatan Palasa membuat tempat duduk kayu dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berjualan di seputaran jembatan tua itu.
Olehnya, Ninong Pandake meminta pihak terkait agar serius dalam menangani permintaan itu.
"Kami selaku OPD tidak bisa berbuat banyak, kami berkeinginan peran masyarakat untuk berupaya membuat tempat itu lebih dikenal seperti apa rencana dari penggiat literasi dan untuk perbaikan jembatan yang dimaksudkan, tentunya ada OPD yang membidangi hal itu yakni Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Parimo. Untuk pengembangan pariwisata ada juga dinas yang membidanginya yakni Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Parimo,"imbuhnya.
Baca juga: Bahas UMKM hingga Ekonomi Digital, Menko Airlangga Bertemu Mendag Jepang Koichi Hagiuda
Senada dengan itu, Kabid Pariwisata, Disporapar Parimo Muhammad Rusmin juga mendukung keinginan dari penggiat literasi agar Jembatan Belanda menjadi objek wisata sejarah.
"Boleh tidak jadi masalah. Jembatan Belanda inikan punya potensi karena di lokasi itu menarik nanti disitu juga bisa dicantumkan cerita-cerita sejarah,"ungkapnya.
Akan tetapi, menurut Muhammad Rusmin, upaya ini perlu dilakukan lintas OPD yakni Disporapar Parimo dari sektor pariwisata dan Disdikbud Parimo pada sektor kesejarahan Jembatan Belanda.
"Sehingga kita bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo," terangnya.
Dalam perencanaan itu, menurut Muhammad Rusmin memerlukan pemetaan, baik dari tempat pembuangan sampah, pembangunan, dan promosi ke tingkat nasional hingga internasional.
Baginya, ide untuk situs sejarah menjadi tempat wisata sangatlah menarik khususnya Jembatan Belanda di Kecamatan Palasa.
Ia mengaku jika hal itu mendapatkan persetujuan dari Kepala Disporapar Parimo, selanjutnya akan diteruskan kepada Bupati Parimo.
"Kita juga tidak bisa melangkah tanpa ada izin pimpinan, sehingga kalau Ibu Kadis setuju kita akan sampaikan ke Bupati agar ada pengembangan sejarah di Jembatan Belanda,"katanya.
"Saya sangat mendukung keinginan itu, karena pasca Covid-19 memang program nasional mengamanatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," tandasnya. (*)