6 Minyak Aromaterapi yang Dapat Atasi Diabetes, Mulai Dari Ketumbar Hingga Lavender
Minyak esensal yang dapat mengatasi diabetes yakni mulai dari minyak ketumbar, lemon, lada hitam, kayu manis, cengkeh hingga lavender.
TRIBUNPALU.COM - Diabetes dapat memengaruhi cara tubuh memproduksi dan menggunakan insulin, dan dapat menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.
Sebagian orang mempercayai bahwa minyak aromaterapi dapat membantu mengatasi diabetes.
Sejak zaman kuno, orang telah menggunakan minyak esensial dengan berbagai cara, dan beberapa senyawanya telah menjadi dasar dari beberapa pengobatan Barat.
Mengutip dari laman Alodokter, saat menggunakan minyak aromaterapi maka aromanya akan memasuki rongga hidung lalu merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.
Tidak hanya itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak jantung, tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan.
Jika digunakan dengan cara dioles, molekul dari minyak esensial dapat menimbulkan efek tertentu, seperti antigatal pada kulit atau antinyeri pada sendi.
Selain itu, minyak aromaterapi juga memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan.
Meski begitu minyak aromaterapi tidak dapat dijadikan sebagai pengobatan utama sebuah penyakit.
Namun, tidak semua minyak dapat bermanfaat untuk pengobatan terutama diabetes.

Melansir dari Medical News Today, berikut 6 minyak aromaterapi yang baik untuk pengobatan diabetes :
1.Biji ketumbar
Dalam banyak tradisi, biji ketumbar adalah obat untuk masalah pencernaan, seperti gangguan pencernaan, diare, dan perut kembung.
Minyak esensial biji ketumbar juga dapat membantu dalam memerangi diabetes.
Dalam sebuah penelitian dari tahun 2009, para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak dari biji ketumbar mengurangi kadar gula darah pada tikus dengan diabetes.
Para peneliti mencatat bahwa sel beta di pankreas lebih aktif setelah menggunakan minyak biji ketumbar.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kadar insulin dan mengurangi gula darah.
2. Cegkeh
Dalam sebuah penelitian berbasis hewan, para peneliti menemukan bahwa minyak esensial kuncup cengkeh dapat berperan dalam mencegah atau mengelola diabetes tipe 2.
Penelitian tersebut menemukan bahwa minyak cengkeh mengurangi kadar enzim di pankreas dengan cara yang dapat memerangi diabetes.
Selain itu, mereka juga mencatat bahwa minyak esensial kuncup cengkeh mungkin secara khusus membantu mengelola atau mencegah ciri-ciri diabetes yang diakibatkan oleh stres oksidatif.
3. Lada hitam
Orang dengan diabetes tipe 2 sering memiliki tekanan darah tinggi dan masalah peredaran darah.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa minyak esensial dari bumbu dapur umum, lada hitam, dapat membantu mengelola atau mencegah diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti mencatat bahwa minyak tersebut mengandung banyak antioksidan dan dapat membantu memblokir enzim tertentu yang dapat menyebabkan diabetes dan tekanan darah tinggi.
4. Lemon
Minyak esensial atau minyak aromaterapi dari lemon dapat membantu orang dengan kadar gula darah tinggi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015.
Para peneliti menemukan bahwa minyak esensial lemon balm membantu mendorong sel untuk mengonsumsi glukosa.
5. Kayu manis
Minyak aromaterapi dari kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan fitur diabetes lainnya.
Sebuah peneliatian menemukan bahwa kayu manis dapat bermanfaat bagi sensitivitas insulin, kadar gula dan lemak, peradangan, tekanan darah, dan bahkan berat badan.
Mengkonsumsi kayu manis secara teratur dan menggunakan minyak esensial dapat membantu mengendalikan beberapa ciri diabetes pada beberapa orang.
6. Lavender
Minyak esensial lavender memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan tradisional dan Barat.
Dalam sebauh peneliatian yang diterbitkan tahun 2013 menunjukkan bahwa minyak lavender membantu meringankan gejala diabetes.
Para peneliti menemukan bahwa dalam percobaan hewan, minyak esensial lavender membantu menyeimbangkan kadar gula darah tinggi dan melindungi terhadap stres oksidatif, yang menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes.
Cara menggunakan minyak esensial untuk diabetes

Ada berbagai bentuk aromaterapi, tetapi selalu penting untuk mengikuti petunjuk dengan hati-hati untuk menghindari efek samping.
Menghirup dan mengoleskan ke kulit adalah dua cara utama menggunakan minyak ini.
Reseptor di hidung dan kapiler paru-paru mengambil partikel banyak minyak esensial dan membawanya ke dalam aliran darah.
- Untuk penggunaan diffuser : Tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam diffuser aromaterapi dan hirup uapnya dalam-dalam.
- Dihirup secara langsung : Teteskan beberapa tetes minyak di atas air panas untuk membuat diffuser individual.
- Diteteskan menggunakan kapas : Taruh beberapa tetes pada selembar kapas atau tisu dan tarik napas.
- Mengoleskan ke kulit : Encerkan minyak esensial dengan air secukupnya kemudian pijatkan dengan lembut ke kulit Anda.
(TribunPalu.com/Linda)