Dokter Peringatkan 2 Gejala Omicron yang Harus Diwaspadai, Beda dari Varian Alpha, Beta dan Delta
dr. Erlina Burhan mengatakan gejala Omicron seringkali tak sampai demam.
TRIBUNPALU.COM - Virus Corona varian Omicron mulai menyebar luas di Indonesia.
Banyak masyarakat yang masih bingung membedakan gejala Covid-19 varian Omicron dengan varian lainnya.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan mengatakan gejala Omicron seringkali tak sampai demam.
Erlina Burhan menjelaskan bahwa gejala Omicron berbeda dengan varian Alpha, Beta dan Delta.
Pasien yang terpapar tiga varian Covid-19 tersebut, kata Erlina, kebanyakan pasien yang dirawat memiliki gejala demam.
"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumah sakit kami (RS Persahabatan), demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," kata Erlina, dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (6/2/2022).
Selain itu, pasien Omicron juga tidak mengalami sesak napas hingga membutuhkan oksigen.
Baca juga: Hindari Penularan Omicron, Luhut Minta Lansia Tidak Keluar Semua Selama Sebulan ke Depan
Baca juga: Deretan Obat Herbal yang Baik Dikonsumsi Pasien Omicron dengan Gejala Ringan atau Tanpa Gejala
"Artinya, tidak ada kerusakan pada paru-paru," lanjutnya.
Justru, kebanyakan pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit tempat Erlina bertugas paling banyak bergejala batuk dan nyeri tenggorokan.
Erlina menjelaskan hal ini lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus Covid-19 yang telah bermutasi menjadi varian Omicron di saluran napas atas.
"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," ujar Erlina.
Oleh karena itu, Erlina berpesan apabila masyarakat merasakan gatal dan nyeri tenggorokan serta batuk untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Terlebih apabila orang tersebut sebelumnya pernah memiliki kontak dengan pasien yang positif Omicron.
"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi, kalau ada riwayat (kontak) dengan (pasien) Omicron, segera periksakan diri," kata Erlina.
Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menjelaskan gejala sedang hingga kritis untuk pasien Omicron.