Buaya Berkalung Ban
Usai Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili kini Dicari Sang Ibu Usai 13 Tahun Tak Bertemu: Pulanglah Nak
Nama Tili mendadak menjadi perbicangan usai berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu.
TRIBUNPALU.COM - Nama Tili mendadak menjadi perbicangan usai berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu.
Namun siapa sangka, ada satu fakta mengejutkan soal kehidupan pribadi Tili.
Pria berusia 35 tahun itu rupanya sudah 13 tahun tidak bertemu dengan sang Ibunda.
Waginem, ibu dari Tili menjelaskan bahwa sang anak sudah lama tidak kembali ke rumah.
Ia meninggalkan Sregan untuk mencari peruntungan bersama istrinya di Sulawesi.
Waginem menjelaskan bahwa Tili terakhir kali pulang ke Sragen pada 2009 lalu kala sang ayah meninggal dunia.
"Sudah lama tidak pulang, terakhir pulang saat bapaknya meninggal, sekarang tidak bisa dihubungi, sudah 7 tahun tidak bisa menghubungi," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/2/2022).
Diakui Waginem, kini sudah 13 tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Tili.
Waginem kini tinggal bersama seorang anaknya, Tarumi dan seorang cucunya, Indah di Dukuh Pondok, 19/RW 3, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.
Waginem mengaku bingung karena tak bisa mengabari sang anak.
Nomor ponsel Tili yang ia miliki, kini juga sudah tidak aktif.
Waginem pun berharap sang anak bisa segera pulang, karena kini usianya sudah cukup tua.
"Le, le, Tili (nak, nak Tili), aku kangen kowe Le (aku kangen kamu nak), kapan-kapan kowe balik to Le (kapan saja pulanglah nak)," katanya lirih.
"Mboke wis tuwek (ibu sudah tua), ra dasi mregawe (sudah tidak kuat bekerja), moga-moga kowe tilik mbok e le (semoga kamu menjenguk ibu nak)," tambahnya.
Waginem mengaku tak memaksa Tili pulang dalam waktu yang lama.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/wagimen-tili.jpg)