Demo Tambang di Parimo

Tunjuk-tunjuk Pendemo, Begini Gaya Gubernur Rusdy Mastura Terima Demonstran di Ruang Kerjanya

Dalam pertemuan itu, massa meminta Rusdy Mastura memperhatikan izin usaha tambang di Sulawesi Tengah.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/SALAM
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menerima perwakilan pendemo di ruang kerjanya, Senin (14/2/2022) siang. Ruang kerja Gubernur Sulawesi Tengah, Jl Sam Ratulangi Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam 

TRIBUNPALU.COM, PALU -  Kening Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura berkerut, tangannya terus menunjuk-nunjuk beberapa orang sekitarnya.

Begitulah gambaran pria dengan sapaan akrab Cudy itu saat menyambut perwakilan pendemo di ruang kerjanya, Senin (14/2/2022) siang.

Ruang kerja Gubernur Sulawesi Tengah, Jl Sam Ratulangi Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

Pantauan TribunPalu.com, Rusdy Mastura yang memegang selebaran kertas menjawab aspirasi sambil memegang pengeras suara.

Sesekali Cudy menepuk dadanya saat berbicara.

Dia tidak bersandar saat bicara, melainkan duduk dengan posisi kaki memasang kuda-kuda.

Sedikitnya 30 orang perwakilan massa menemui Rusdy Mastura

Dalam pertemuan itu, massa meminta Rusdy Mastura memperhatikan izin usaha tambang di Sulawesi Tengah.

Selain itu, perwakilan massa meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tidak sembarangan memberikan izin tambang.

Baca juga: 3 Hari Didemo Warga Parigi Moutong Sulteng, Apa Itu PT Trio Kencana?

Rusdy Mastura berjanji akan menyelesaikan persoalan tambang di Sulawesi Tengah

Menurutnya izin PT Trio Kencana sudah sejak 2012.

"Duluan izinnya ini tahun 2012 sebelum saya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah," ucap Rusdy Mastura.

Mantan Wali Kota Palu dua periode itu mengatakan, dirinya tidak memiliki hak untuk mencabut izin IUP tambang di Parimo. 

"Kewajiban itu bukan sama saya, Undang-undang cipta karya saya tidak punya hak," ujarnya.

Baca juga: VIDEO: Detik-detik Demo Ricuh di Parigi Moutong Sulteng, 1 Orang Tewas

Sebelumnya Ratusan pemuda dan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Peduli berunjuk rasa di depan pagar Kantor Gubernur Sulteng.

Unjuk Rasa itu menyebabkan lalulintas di depan Kantor Gubernur Sulteng ditutup sementara.

Dalam orasinya, massa mengecam represifitas aparat kepolisian hingga mengakibatkan korban jiwa saat mengawal Unjuk Rasa

Akibat peristiwa itu, seorang warga Parimo meninggal dunia karena diduga terkena tembakan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved