Ngeri, Serangan Rusia Sebabkan Ratusan Warga Ukraina Tewas, Presiden AS Beri Peringatan ke Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan negaranya telah kehilangan 137 warga setelah diserang besar-besaran dari pasukan Rusia pada Kamis.
TRIBUNPALU.COM - Rusia telah melancarkan serangan ke wilayah Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Serangan itu tentu saja menyebabkan kerugian besar, terutama di pihak Ukraina.
Tak hanya dari segi materi, tetapi ratusan nyawa warga Ukraina melayang akibat invansi yang dilakukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan negaranya telah kehilangan 137 warga setelah diserang besar-besaran dari pasukan Rusia pada Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Pasukan Ukraina Kocar-kacir Diserang Rusia, Buru-buru Letakkan Senjata Lalu Kabur, Menyerah?
"Hari ini kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil," kata Volodymyr Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video, dikutip dari AFP, Jumat (25/2/2022).
Sementara itu sebanyak 316 orang lainnya terluka dalam operasi militer Rusia.
Pasukan Rusia yang menginvasi diketahui menekan jauh ke Ukraina pada Kamis, ketika pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kiev.
Rudal dan penembakan Rusia menghujani kota-kota Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi darat dan serangan udara skala penuh, memaksa warga sipil untuk berlindung di sistem metro, dengan 100.000 orang mengungsi.
Baca juga: Gempa Bumi M 6,2 di Sumatera Barat, Berpusat di Darat Warganet Malaysia Mengaku Ikut Rasakan Getaran
Di seluruh Ukraina, setidaknya 137 orang telah tewas setelah hari pertama pertempuran.
Presiden Zelensky telah memanggil wajib militer dan pasukan cadangan nasional untuk berperang dalam mobilisasi umum.
Dia mengatakan sekarang ada "tirai besi baru" antara Rusia dan seluruh dunia, seperti dalam Perang Dingin.
Ukraina mengatakan pasukan Rusia juga telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, daerah yang masih sangat terkontaminasi dengan bahan radioaktif setelah kecelakaan 1986 yang menghancurkan, mendorong pengawas nuklir IAEA untuk menyerukan "penahanan".
Selain itu, saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pasukan terjun payung Rusia merebut kendali lapangan udara strategis Gostomel, di pinggiran barat laut Kiev, setelah menukik dengan helikopter dan jet dari arah Belarus.
"Helikopter datang dan kemudian pertempuran dimulai. Mereka menembakkan senapan mesin, peluncur granat," kata warga Sergiy Storozhuk.
Biden Peringatkan Putin
Presiden AS, Joe Biden pun memberikan peringatan kepada Vladimir Putin apabila serangan yang dilakukan oleh negaranya meluas hingga ke luar dari Ukraina.
Peringatan ini diucapkannya pada Kamis (24/2/2022) malam di Gedung Putih, Washington D.C, AS.
Dikutip dari Daily Mail, pihaknya akan menambah pasukan sebanyak 7.000 personil ekstra dan alat-alat perang dan telah diberitahukan ke pihak Pentagon.
Selain itu, Biden juga akan memperbarui sanksi terhadap Rusia dan berjanji bahwa negara pimpinan Putin ini akan mendapat konsekuensi dari agresi yang dilakukannya terhadap Ukraina.
Namun, ia tidak secara terang-terangan menyebut sanksi baru apa yang akan diberikan.
Hanya saja, Biden mengatakan, pasukan milik AS tidak akan dikirim ke Ukraina.
“Pasukan kita tidak akan ke Eropa untuk berperang di Ukraina, tetapi untuk mempertahankan sekutu NATO dan mengamankan mereka dari daerah Timur.”
“Untuk diperjelas, AS akan mempertahankan tiap inci dari wilayah NATO dengan kekuatan penuh dari pasukan AS,” ungkap Biden.
Lalu ketika diadakan tanya-jawab terhadap wartawan, seorang wartawan bertanya jika apa yang dikatakan Biden diartikan pasukan AS akan melawan Rusia apabila menyerang wilayah NATO.
Biden pun membenarkan pertanyaan tersebut.
“Jika dia (Rusia) bergerak ke negara anggota NATO maka kita (AS) akan terlibat,” tegasnya. (*)
(Tribun Pekanbaru/Tribunnews)