'Bodo Amat' dengan Gertakan Amerika, Ternyata Putin Sudah Tahu Masa Depan Dunia Ada di 2 Negara Ini
Terungkap alasan Presiden Rusia Vladimir Putin berani cuek dengan gertakan Amerika Serikat.
Sebut saja Jepang yang menargetkan ekspor semikonduktor, yang saat ini mengalami kekurangan global, dan lembaga keuangan.
Meski begitu, Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya tetap tenang dan tidak terpengaruh.
Malahan dia malah semakin membombardir wilayah Ukraina bagian Timur.
Ini semua karena Putin tahu di masa depan AS bukanlah lagi negara paling penting di dunia.
Justru masa depan dunia, termasuk masa depan Rusia, ada di dua negara ini. Negara mana yang dimaksud Putin?
Dilansir dari Reuters pada tahun 2020 silam, Putin mengatakan China dan Jerman kini tengah menuju status negara superpower (adidaya).
Memang saat ini China sedang terlibat konflik dan Jerman masih kalah dibanding Inggris dan Prancis di Eropa, tapi Putin beranggapan berbeda.
Katanya, peran AS sudah berkurang. Termasuk juga peran Inggris dan Prancis.
Sebaliknya, bobot politik dan ekonomi China dan Jerman tengah menuju status negara adidaya.
"Jika AS tidak siap untuk membahas masalah global dengan Rusia, maka Rusia siap untuk berdiskusi dengan negara lain," kata Putin.
Putin mengatakan, AS tidak bisa lagi mengklaim eksepsionalisme-nya.
Sksepsionalisme sendiri adalah pandangan bahwa sebuah negara, masyarakat, lembaga, gerakan, atau era bersifat "eksepsional" (tidak biasa atau hebat).
Jadi, tidak heran bahwa Rusia tidak peduli lagi dengan AS.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Pantas Berani Bersikap 'Bodo Amat' Meski Amerika Koar-koar, Nyatanya Vladimir Putin Sudah Tahu Masa Depan Dunia Justru Ada di Tangan Dua Negara Ini"