KKB Papua
Korban Serangan KKB Papua Bukan Orang Sembarangan, Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah
Salah satu korban penyerangan kelompok separatis di Papua pada Rabu (2/3/2022) ternyata bukan orang sembarangan.
Ketua RW 08, Yadi Mulyadi (40), mengatakan, korban memang sudah lama bekerja di Papua.
"Pernyataan dari keluarga korban kemarin, saya ngobrol, emang udah lama kerja di Papua. Sudah sering ke Papua. Cuma baru kali ini terjadi musibah seperti itu," ujar Yadi saat dihubungi.
Yadi mengungkapkan, warga mengenal almarhum, namun tak begitu akrab.
"Agak sibuk orangnya, mungkin sibuk karena kerjaan," kata Yadi.
Memang, kata Yadi, korban jarang berkegiatan bersama warga lainnya, sebab biasanya pulang ke rumahnya hanya sebentar.
"Kemudian paling di hari-hari besar, kayak Idulfitri. Kalau hari-hari biasa susah ketemu," kata dia.
Menurut Yadi, korban sudah lama tinggal di daerah tersebut.
"Sebab memang orangtuanya asli orang sini," kata dia.
Yadi mengaku, pihaknya mengetahui Billy menjadi korban di Papua dari keluarga korban.
"Saya dapat kabar hari Jumat, langsung kabar dari keluarga. Untuk kedatangan jenazah, hingga kini belum ada kepastian," katanya.
Yadi menjelaskan, dia sudah berkoordinasi dengan keluarga korban tapi memang belum pasti.
"Untuk pemakaman, rencananya di makamkan di makam keluarga," ucapnya.
Almarhum sebenarnya telah memberi kabar akan pulang pada akhir pekan kemarin.
Namun, naasnya Billy Garibaldi harus menjadi salah satu korban penembakan KKB Papua. (*)
(Sumber: Tribun-Papua.com)