KKB Papua

Korban Serangan KKB Papua Bukan Orang Sembarangan, Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah

Salah satu korban penyerangan kelompok separatis di Papua pada Rabu (2/3/2022) ternyata bukan orang sembarangan.

Tribun Papua
ISAK TANGIS - Proses pemakaman salah satu korban serangan KKB Papua, Bebi Tabuni diwarnai suasana haru, Selasa (8/3/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Salah satu korban penyerangan kelompok separatis di Papua pada Rabu (2/3/2022) ternyata bukan orang sembarangan.

Dia adalah Bebi Tabuni, anak seorang kepala suku besar di Kabupaten Puncak, Papua.

Bebi Tabuni menjadi satu di antara 8 korban tragedi penyerangan kelompok separatis di Distrik Beoga.

Isak tangis dan suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Bebi Tabuni di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Detik-detik KKB Papua Hujani Pekerja dengan Tembakan, Korban Selamat Trauma: Kawan Saya Mati Semua

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyebut, kedatangan jenazah Bebi Tabuni disambut pihak keluarga, aparat gabungan TNI dan Polisi serta pihak perusahaan PTT.

"Jenazah tiba pukul 08.00 WIT menggunakan pesawat SAS Aviation Puncak dengan nomor penerbangan PK- FSE dari Timika Kabupaten Mimika," kata Aqsa dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com.

Bebi Tabuni berasal dari Suku Dani, anak dari Bapak Abelom Tabuni, Kepala Suku besar Kabupaten Puncak.

"Setibanya di Bandara, dilanjutkan proses pemindahan Jenazah Almarhum Bebi Tabuni menuju ke Ambulance Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak," jelas Kapendam.

Jenazah sempat dibawa ke Mapolres Puncak Kampung Kimak, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak.

Pihak perusahan PTT memberikan uang santunan duka pada momen ini kepada pihak keluarga yang diwakili Abelom Tabuni, orang tua korban.

Setelahnya, jenazah Bebi Tabuni sekira pukul 08.45 WIT dibawa pihak keluarga menuju tempat pemakaman, didampingi aparat keamanan.

Baca juga: Kepala Suku Beoga Murka Anaknya Ditembak KKB Papua, Kutuk Penyerangan Terhadap 8 Karyawan PTT

Pemakaman di Jalan Moko, Kampung Ilambet, Distrik Ilaga.

"Setiba di lokasi pemakaman tersebut, dilanjutkan prosesi pemakaman dengan acara adat," kata Kolonel Aqsha.

"Proses pemakaman Jenazah Bebi Tabuni berlangsung aman dan lancar."

Sementara itu, pihak keluarga ikhlas menerima kepergian sang anak tersebut.

Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada aparat gabungan TNI dan Polisi yang telah membantu proses evakuasi hingga pemakaman.

"Terima kasih kepada Prajurit TNI dan Polri yang telah membantu sampai dengan selesai pemakaman ini," kata Abelom Tabuni.

Korban Lainnya

Papan bunga ucapan belasungkawa berjejer di kediaman Billy Garibaldi (41) di RT 01, RW 08, Kampung Cibuah, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (7/3/2022).

Billy Garibaldi (41) adalah satu di antara 8 karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) yang bertugas memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Billy tewas bersama 7 rekannya ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pria asal Bandung, Jawa Barat, ini dikenal sudah lama keluar masuk Papua.

Namun baru kali mengalami musibah.

Billy berpulang dengan meninggalkan seorang istri dan tiga orang anaknya.

Anak paling tua 11 tahun, yang kedua SD, yang ketiga masih usia 2 tahun.

Suasana haru menyelimuti rumah duka, Billy Garibaldi (41), Senin (7/3/2022).

Rumahnya berada di RT 01, RW 08, Kampung Cibuah, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

Keluarga terlihat sudah berkumpul untuk menunggu kedatangan jenazah.

Hingga petang ini pihak keluarga masih menutup diri untuk diwawancara media.

Sebab memang pihak keluarga korban masih terpukul dengan duka yang mendalam karena kini kehilangan Billy untuk selamanya.

Ketua RW 08, Yadi Mulyadi (40), mengatakan, korban memang sudah lama bekerja di Papua.

"Pernyataan dari keluarga korban kemarin, saya ngobrol, emang udah lama kerja di Papua. Sudah sering ke Papua. Cuma baru kali ini terjadi musibah seperti itu," ujar Yadi saat dihubungi.

Yadi mengungkapkan, warga mengenal almarhum, namun tak begitu akrab.

"Agak sibuk orangnya, mungkin sibuk karena kerjaan," kata Yadi.

Memang, kata Yadi, korban jarang berkegiatan bersama warga lainnya, sebab biasanya pulang ke rumahnya hanya sebentar.

"Kemudian paling di hari-hari besar, kayak Idulfitri. Kalau hari-hari biasa susah ketemu," kata dia.

Menurut Yadi, korban sudah lama tinggal di daerah tersebut.

"Sebab memang orangtuanya asli orang sini," kata dia.

Yadi mengaku, pihaknya mengetahui Billy menjadi korban di Papua dari keluarga korban.

"Saya dapat kabar hari Jumat, langsung kabar dari keluarga. Untuk kedatangan jenazah, hingga kini belum ada kepastian," katanya.

Yadi menjelaskan, dia sudah berkoordinasi dengan keluarga korban tapi memang belum pasti.

"Untuk pemakaman, rencananya di makamkan di makam keluarga," ucapnya.

Almarhum sebenarnya telah memberi kabar akan pulang pada akhir pekan kemarin.

Namun, naasnya Billy Garibaldi harus menjadi salah satu korban penembakan KKB Papua. (*)

(Sumber: Tribun-Papua.com)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved