Teriakan Takbir saat akan Bantu Rusia Invasi Ukraina, Pasukan Chechnya Malah Disebut 'Murtad Kafir'
Pasukan Chechnya dituding telah keluar dari agama Islam karena beberapa alasan.
TRIBUNPALU.COM- Chechnya menjadi sorotan di tengah konflik antara Rusida dan Ukraina.
Diketahui Chechnya merupakan republik otonom bagian dari federasi Rusia yang terletak di barat daya Rusia.
Chechnya mayoritas dihuni penduduk Muslim dan telah beredar video ribuan tentara Muslim Chechnya menggemakan takbir untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Melansir Al-Monitor, Minggu (6/3/3022), pasukan ini dipimpin oleh Ramzan Kadyrov yang digambarkan sebagai anak manja Putin yang berbuat kejahatan membawa-bawa slogan agama.
Sementara itu, para jihadis di Idlib mengutuk Kadyrov dan tentaranya hingga menyebut mereka sebagai orang murtad kafir yang keluar dari agama Islam.
Baca juga: Lagi, Jenderal Top Rusia Tewas di Ukraina, Punya Prestasi Mentereng di Dunia Militer
Baca juga: Punya Tugas Hilangkan Nyawa Presiden Ukraina, Pasukan Chechnya Malah Serang Tentara Rusia
Ketika Putin mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina pada 24 Februari, Kadyrov berdiri di pusat ibu kota Chechnya, Grozny.
Dia memerintahkan kepada lebih dari 10.000 pasukannya yang akan dikerahkan ke medan perang di Ukraina.
Di saluran Telegramnya, Kadyrov mengkonfirmasi bahwa 70.000 sukarelawan siap memenuhi perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Orang-orang ini memilih untuk menjadi pahlawan dan mengorbankan hidup mereka demi keamanan kedua negara."
"Mereka menerima perintah untuk meminimalkan korban sipil di Ukraina.”
Salah seorang narasumber yang tidak diketahui namanya berkata bahwa “Orang-orang Chechnya yang berperang adalah orang-orang murtad.
Mereka telah keluar dari agama Islam, sekalipun mereka mengaku sebagai Muslim yang berpuasa dan menunaikan shalat lima waktu.
Mereka berpihak pada musuh yang terang-terangan menunjukkan permusuhan terhadap Islam.
Menjadi sukarelawan bagi Rusia adalah perbuatan keji, apalagi berpartisipasi dalam perang destruktif melawan Ukraina.”
Dia juga berkata bahwa “Tentara Chechnya tak ada bedanya dengan tentara Rusia."