Bak Mengejek, Ukraina Tukar 6 Mayat Tentara Rusia dengan 2 Prajuritnya yang Masih Hidup
Pertukaran atau barter unik dilakukan militer Ukraina dan Rusia di tengah perang kedua negara yang telah berlangsung empat pekan.
TRIBUNPALU.COM - Pertukaran atau barter unik dilakukan militer Ukraina dan Rusia di tengah perang kedua negara yang telah berlangsung empat pekan.
Namun bak mengejek, militer Ukraina menukar 6 mayat tentara Rusia dengan 2 prajuritnya yang masih hidup.
Barter itu semakin menegaskan klaim Ukraina bahwa Rusia telah kehilangan 15.000 prajurit selama perang berlangsung.
Sementara intelijen AS lebih konservatif memperkirakan korban Rusia di Ukraina sekitar 7.000.
Namun ini masih menunjukkan bahwa Rusia kehilangan pasukan pada tingkat tercepat sejak Perang Dunia II.
Baca juga: Amerika & Negara Tetangga Indonesia Gelar Latihan Militer Gabungan Terbesar, Persiapan Lawan China?
Dilasnir dari Kyiv Independent, pekerja darurat memuat mayat tentara Rusia yang mulai menghitam di bentangan dan menyeretnya ke tepi sungai.
Sebuah perahu karet akan mengangkut mereka satu per satu ke sisi lain, di mana sebuah truk pickup sedang menunggu.
Melalui negosiasi melalui jalur komunikasi tanpa jaminan, dengan bantuan mediator sipil, pertukaran akan segera terjadi, sebagaimana disepakati oleh petugas dari kedua belah pihak.
Pertukaran ini contoh langka dan tidak resmi antara tentara di medan perang.
Baca juga: Rusia Diserang Tentaranya Sendiri, Prajurit Kiriman Putin Malah Bantu Ukraina dengan Cara Ini
Sementara itu, mayat tentara Rusia yang lain dimakamkan oleh para penduduk Kyiv agar tubuh prajurit Rusia itu tidak menimbulkan bau busuk dan juga dimangsa hewan liar.
Kendati banyak tentaranya yang tewas di Ukraina dan disanksi Barat, namun Rusia terus menggempur sejumlah kota di Ukraina.
Baru-baru ini, kota Mariupol pada hari Selasa diguncang oleh dua ledakan dari rudal yang diluncurkan Rusia.
Warga sipil dari kota pelabuhan itu pun seketika terkepung.
Lebih dari 200.000 orang terperangkap di kota itu.
Baca juga: Amerika Ingin Keluarkan Rusia dari G20, Tapi Indonesia, India & China Tidak Mungkin Setuju, Kenapa?
Dilansir dari The Moscow Times, pasukan Ukraina telah kehabisan pasokan.