Sulteng Hari Ini
BBM Langka dan Antrean di SPBU, Anggota DPRD Sulteng Sepakat Bentuk Satgas BBM, Libatkan TNI-Polri
Komisi III DPRD Sulteng merespon kondisi kelangkaan BBM dan antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di Kota Palu dan daerah lain.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Komisi III DPRD Sulteng merespon kondisi kelangkaan BBM dan antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di Kota Palu dan daerah lain.
Komisi III DPRD Sulteng menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) menyangkut masalah langkanya BBM jenis solar, Selasa (5/4/2022) siang.
RDP dipimpin Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Sony Tandra ini berlangsung di ruang Baruga Kantor DPRD Sulteng.
Hadir dalam rapat ini yakni Wakil Ketua Komisi III Zainal Abidin Ishak, Sekretaris Komisi III Abdul Karim Aljufri.
Serta anggota Komisi III lainya yakni Husman Brant Toripalu, Nasser Djibran, Sri Atun dan Aminullah BK.
Baca juga: Harga Komoditas Global Melonjak, Presiden Minta Program Perlindungan Masyarakat Diintensifkan
Sementara dari instansi terkait yang hadir yakni dari Korem 132 Tadulako yang diwakili Kasi Intel Kolonel Inf.
Rakhmat S, Kapolda Sulteng diwakil Irwasda Kombes Pol. Asep Ahditna dan Wadir Krimsus Polda Sulteng AKBP Agus Setiawan, Pertamina diwakil Rizal Julianti dan Wira Setyawan, serta dari Biro Ekonomi Pemprov Sulteng diwakil Subhan Basir, Fadli Godal dan Farida Karim.
Dalam RDP ini, disepakati pembentukan Satuan Tugas (Satgas) BBM yang akan bertugas melakukan pengawasan di lapangan utamanya di semua SPBU di Kabupaten/kota untuk mencegah penyaluran BBM yang tak sesuai peruntukannya.
Komisi III DPRD Sulteng juga menyoroti banyaknya pengisian jerigan yang akhirnya mengakibatkan antrian panjang kendaraan motor dan mobil.
Karena petugas SPBU terkadang lebih memprioritaskan pengisian jerigen dari pada mobil dan motor yang telah mengantri lama.
Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Sony Tandra dalam mengatakan, saat ini antrian BBM dibeberapa SPBU masih saja terjadi. Olehnya, Sony Tandra menyampaikan bahwa kelangkaan BBM bisa berdampak pada jatuhnya pemerintahan.
“Hal ini sudah pernah terjadi dalam sejarah Indonesia yakni, tahun 1965 dan 1998 dimana kelangkaan BBM mengakibatkan naiknya harga – harga dan akhirnya masyarakat susah mendapatkan makanan. Akibatnya, adanya demonstrasi besar besaran,” ujar Sony Tandra.
Kolonel Infantri Rakhmat memberikan tanggapan bahwa adanya kelangkaan BBM juga sangat disayangkan pihak Korem.
“Kami dari Korem 132 Tadulako, siap membantu fungsi pengawasan terhadap penyaluran BBM. Untuk pengisian BBM melalui jergen, kalau bisa dilaksanakan ketika diakhir pengisian kendaraan,” sarannya.
Sementara Irwasda Polda Sulteng, Kombes Asep Ahditna dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa salah satu faktor kelangkaan BBM diakibatkan adanya pelonggaran aktifitas masyarakat yang sebelumnya ada PPKM.