KKB Papua
Jenderal KKB Papua Tiba-tiba Kumpulkan Anak Buahnya di Puncak Gunung, Diduga Bawa Senjata Buatan AS
Jenderal kelompok separatis di Papua, Lekagak Telenggen mengumpulkan anak buahnya di atas puncak sebuah gunung.
TRIBUPALU.COM - Jenderal kelompok separatis di Papua, Lekagak Telenggen mengumpulkan anak buahnya di atas puncak sebuah gunung.
Dalam video yang diunggah akun YouTube TPNPBNEWS nwes, terlihat Lekagak Telenggen berkumpul bersama anak buahnya.
Beberapa anggota KKB Papua duduk di atas tanah, sementara yang lain tetap berdiri.
Hampir semua anggota KKB Papua tersebut memegang senjata api laras panjang.
Diduga, senjata yang dibawa para anggota KKB Papua adalah jenis M-16.
Baca juga: Penampakan KKB Papua Nongkrong di Puncak Gunung, Hampir Semua Anggota Bawa Senjata Laras Panjang!
Senjata laras panjang buatan Amerika Serikat itu dipegang beberapa anggota KKB Papua dan dibidikan ke segala arah.
Sementara salah satu anggota KKB Papua terlihat mengibarkan bendera bintang kejora.
Tidak diketahui pasti kapan dan di mana video itu direkam.
Kontak Tembak 2 Jam
Aksi penyerangan dilakukan kelompok separatis di Papua selama dua hari berturut-turut.
Diketahui, penyerangan itu terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022).
Tak hanya menyerang pemukiman warga, KKB Papua juga nekat menyerang aparat.
Kontak tembak pun pecah selama 2 jam. Aparat gabungan TNI dan Polisi memukul mundur kelompok tersebut.
Aksi KKB tersebut diduga sebagai bentuk balasan setelah satu anggota mereka, Ali Teu Kogoya tewas ditembak polisi dalam operasi penegakan hukum di wilayah itu.
"Ada 16 rumah yang terbakar semua, jumlah kerugian materil belum dihitung," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri, di Jayapura, Kamis (7/4/2022) malam.
Baca juga: Pasti Ada Aksi Balasan, Kapolda Papua Peringatkan Anak Buahnya Jangan Terpancing Ulang KKB Papua
Saat pembakaran terjadi, aparat keamanan terlambat memadamkan api karena mereka diserang KKB ketika menuju lokasi.
"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa atau pun luka-luka dari sisi aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Sedangkan bagi warga yang rumahnya terbakar, untuk sementara mereka mengungsi di Polres Puncak dan bangunan milik Pemkab Puncak.
Aksi Balas Dendam
Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.
Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.
Insiden pembakaran dan penembakan rumah warga sipil terjadi di Kabupaten Puncak, Papua.
Diduga, aksi itu dilakukan kelompok separatis sebagai balas dendam tewasnya salah satu anggota mereka.
Baca juga: Instruksi Tembak Mati WNI, Panglima KKB Papua Punya Senjata Mematikan: 1.000 Peluru Dalam Semenit!
Seperti diketahui, salah satu anggota kelompok separatis bernama Ali Teu Kogoya tewas ditembak aparat, Senin (4/4/2022).
Selain membakar rumah warga, Kelompok Kriminal Bersenjata juga melepas tembakan ke arah perumahan warga yang membuat warga ketakutan.
Akibat tembakan dan pembakaran oleh KKB, warga di Kampung Kimak memilih untuk mengamankan diri ke polres dan koramil di Kota Ilaga.
Hingga Rabu (6/4/2022) malam, personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi Kelompok Kriminal Bersenjata masuk ke Kota Ilaga.(*)