Penetapan Tersangka Pengeroyok Ade Armando Tidak Tepat, Polisi Salahkan Aplikasi Pendeteksi Wajah
Pihak kepolisian mengakui telah salah menetapkan seorang tersangka dalam kasus pengeroyokan Ade Armando.
Ia pun sempat diselamatkan dan diajak menyingkir oleh sejumlah orang.
Namun, serombongan massa mencegat dan mulai memukuli Ade.
Dosen 61 tahun itu pun babak belur, bahkan terekam tak lagi memakai celana saat diamankan petugas kepolisian.
Ia terlihat setengah tak sadarkan diri ketika dipapah dua orang polisi.
Wajahnya tampak lebam sementara darah mengucur dari lubang hidung.
Baju hitamnya yang bertuliskan 'Pergerakan Indonesia untuk Semua' terlihat compang-camping.
Ia kini dikabarkan tengah dirawat di dalam gedung DPR/MPR RI dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
Namun, belum ada konfirmasi resmi penyebab pengeroyokan yang dialami Ade.
Diketahui, Ade adalah seorang dosen yang telah mendapat gelar doktor dari Universitas Indonesia dan melanjutkan pengabdiannya di perguruan tinggi tersebut.
Hingga kini, pria kelahiran 24 September 1961 itu mengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dilansir TribunPontianak, ia diketahui aktif dalam bidang jurnalistik dan pernah bergabung dengan pers mahasiswa Warta UI.
Nama Ade dikenal karena keaktifannya di media sosial, satu di antaranya melalui kanal YouTube Cokro TV.
Ia kerap memberikan pandangan dan hasil pengamatan politiknya yang dibagikannya melalui berbagai media.
(TribunWow.com/Anung/Via)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul "Ade Armando Babak Belur dalam Kericuhan Aksi di Gedung DPR RI, Celananya Hilang", Kompas.com dengan judul "Sempat Ditetapkan Tersangka, Abdul Manaf Disebut Tak Terlibat Pengeroyokan Ade Armando"dan TribunJakarta.com dengan judul Polisi Akhirnya Ungkap Identitas 4 Pria Pengeroyok Ade Armando, Ada Warga Jaktim hingga Lampung serta WartaKotalive.com dengan judul Saksi Mata: Cekcok Dengan Ibu-Ibu, Sebelum Ade Armando Dikeroyok
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Salah Tetapkan Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Polisi Sebut Aplikasi Pendeteksi Wajah Keliru