KKB Papua
Serangan Tak Terduga, 3 Anggota KKB Papua Tewas Ditembak Mati Sosok Orang Dalam
Kala menemukan oknum yang bersikap dan bertindak anarkis, maka aparat tak akan segan-segan memberikan pelajaran.
TRIBUNPALU.COM - Kelompok separatis di Papua telah kehilangan banyak anggotanya.
Ada yang menyerah, ada pula yang kehilangan nyawa karena ditindak tegas aparat.
Kala menemukan oknum yang bersikap dan bertindak anarkis, maka aparat tak akan segan-segan memberikan pelajaran.
Bahkan jika melawan, maka dengan kewenangan yang dimiliki, aparat keamanan terpaksa menghadiahkan timah panas kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Bos KKB Papua Koar-koar, Kali Ini Nyatakan Tidak Ada Perdamaian: Kalian Segera Angkat Kaki
Itulah fakta yang terjadi selama ini. Bahwa bila KKB tak henti melakukan tindakan kriminalitas, maka aparat TNI Polri pun terpaksa bertindak.
Untuk diketahui, selama ini KKB sesuka hati menghabisi siapa pun yang dianggap berseberangan dengan spirit perjuangan mereka.
Jangankan aparat TNI Polri, warga yang berhubungan baik dengan aparat TNI Polri pun ditembak mati, karena dicurigai sebagai antek-antek pemerintah Indonesia.
Sama halnya dengan kisah yang satu ini. Bahwa seorang putera asli Papua, akhirnya hidup sebatangkara, karena orang tua dan kakaknya dihakimi sepihak oleh KKB.
KKB membunuh secara kejam keluarga tersebut, karena keluarga itu punya hubungan yang dekat dengan TNI Polri.
Sedangkan dirinya sebagai bungsu dari tiga bersaudara itu tak dibunuh, karena ia telah meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja di kota.
Manakala ia tidak berada di rumah, pada saat itulah KKB secara membabibuta menghabisi keluarga yang dicintainya.
Baca juga: KKB Papua Terkecoh! Niat Ingin Habisi TNI-Polri Malah Dihajar Balik dengan Timah Panas
Cerita keji tentang sikap KKB menghabisi orang tua dan kakak-kakaknya itu, tiba juga di pendengarannya.
Olehnya dengan hati yang hancur karena kekejaman KKB, sosok yang tak mau disebutkan namanya ini pun menangis sejadi-jadinya.
Ia tak terima dengan perlakuan KKB terhadap orang-orang yang dicintainya. Ia sangat marah karena alasan pembunuhannnya terlalu mengada-ada.
Sejak itu, sosok ini memendam amarah. Ia menaruh dendam pada KKB, karena tindakan merekalah kini ia hidup sebatang kara.