Detik-detik Rayakan Kemenangan yang Dijanjikan pada 9 Mei, Putin Yakin Tak Kalah di Ukraina
ini adalah hari-hari yang dinantikan Putin untuk merayakan 'kemenangan' yang telah dijanjikan sebelumnya
- Para pemimpin G7 akan mengadakan panggilan video pada hari Minggu (8/5/2022) dengan Zelensky dalam sebuah pertunjukan persatuan sehari sebelum Rusia menandai liburan Hari Kemenangannya, kata Gedung Putih.
- Komisi Eropa telah mengusulkan perubahan embargo yang direncanakan pada minyak Rusia untuk memberi Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko lebih banyak waktu dalam mempersiapkan perubahan pasokan energi mereka.
- Dewan Keamanan PBB menyetujui pernyataan bersama pertama sejak perang Ukraina dimulai, menyatakan "dukungan kuat" untuk upaya Sekretaris Jenderal Antonio Guterres demi menemukan solusi damai atas krisis tersebut.
Presiden Putin Masih Yakin Tak Kalah di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa dia tidak boleh kalah di Ukraina.
Ia pun harus memaksimalkan perang.
Tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda rencana untuk menggunakan senjata nuklir taktis.
Hal itu disampaikan direktur CIA Bill Burns, dilansir Al Jazeera.
Terlepas dari kegagalan pasukan Rusia untuk merebut Kyiv dan perjuangan mereka untuk maju di sepanjang garis depan utama perang di wilayah Donbas tenggara, Putin tidak mengubah pandangannya.
"Dia kekeh bahwa pasukannya dapat mengalahkan pasukan Ukraina,"kata direktur CIA pada Sabtu (7/5/2022).
"Keyakinan Putin pada kemampuan Rusia untuk melemahkan perlawanan Ukraina mungkin belum tergoyahkan meskipun ada kekalahan penting di medan perang," lanjut Burns dalam sebuah konferensi.
“Saya pikir dia dalam kerangka berpikir di mana dia tidak percaya bahwa dia bisa kalah,” kata Burns lagi.
Tank canggih Rusia T-90M yang baru diterjunkan ke Ukraina (twitter)
Kepala badan intelijen AS itu mengatakan, bahwa pemimpin Rusia ini tidak terhalang perlawanan keras yang ditunjukkan angkatan bersenjata Ukraina dalam perang.
“Dia mempertaruhkan begitu banyak pilihan untuk meluncurkan invasi ini,” jelas Burns.
“Saya pikir dia yakin bahwa menggandakan perang masih memungkinkan untuk membuat kemajuan,” tambahnya.