Hal-hal yang Harus Dilakukan saat Jerawat Sudah Mulai Mengeluarkan Darah: Kompres dengan Es Batu
Ternyata bisa timbulkan bahaya saat jerawat dipencet dan keluarkan darah, coba lakukan hal-hal ini.
Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Jerawat Sudah Mulai Mengeluarkan Darah:
TRIBUNPALU.COM - Ternyata bisa timbulkan bahaya saat jerawat dipencet dan keluarkan darah, coba lakukan hal-hal ini.
Memang jerawat yang tumbuh di area wajah bagi sebagian orang cukup mengganggu, terutama bagi kecantikan.
Melansir dari laman TribunJakarta, sebaiknya jika muncul jerawat tidak boleh dipegang hingga mengelupaskannya.
Karena kebiasaan buruk tersebut dapat menimbulkan jaringan parut, bahkan juga bisa memunculkan banyak jerawat baru.
Bakteri yang ada di dalam jerawat yang pecah akan menyebar ke area sekitar kulit tersebut.
Jika Anda tidak sengaja mengelupas jerawat, coba perhatikan dan lakukan hal-hal di bawah ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Hero Cosmetic US.
Baca juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Rabu 20 April 2022: Cancer Jerawat Mengganggu, Virgo Bakal Sulit Tidur
Baca juga: Tips Kesehatan: Manfaat Ketumbar untuk Kecantikan Kulit, Jadi Makin Bersih, Anti Penuaan & Jerawat

1. Menahan darah agar tidak banyak keluar
Seorang dokter spesialis kulit asal Los Angeles, Amerika Serikat Tsippora Shainhouse, saat jerawat pecah dan berdarah disarankan untuk menahannya.
Anda dapat memberikan tekanan pada jerawat yang berdarah selama satu hingga dua menit saat keluar darah.
Namun yang perlu menjadi catatan, Anda tidak diperkenankan untuk mengangkat jari selama masa penekanan tersebut.
Lapisi jari Anda dengan tisu atau kapas atau lap yang bersih dari kuman dan kotoran.
Hal yang mudah dilakukan ini terbukti dapat menghentikan pendarahan pada jerawat yang pecah.
2. Kompres jerawat dengan es
Apabila Anda sudah menekan jerawat namun masih keluar darah, Anda bisa menggunakan es batu.
Es yang dingin ini dapat membantu pembuluh darah di sekitar jerawat yang pecah bisa menyempit kembali.
Sehingga akan memperlambat pendarahan yang telah terjadi.
Hal itu juga dibenarkan oleh dokter kulit asal New York City, Emmanuel Loucas.
“Es menyebabkan pembuluh darah menyempit dan memperlambat pendarahan,” kata Emmanuel Loucas, MD.
Baca juga: Manfaatkan Ketumbar untuk Perawatan Kulit Wajah, Bantu Atasi Jerawat hingga Komedo
Baca juga: 10 Makanan yang Bantu Mencegah Jerawat, Mulai Dari Lemon Hingga Apel
3. Gunakan salep antibiotik
Setelah pendarahan di bagian jerawat yang pecah berhenti, gunakan salep untuk antisipasi pendarahan lagi.
Oleskan salep antibiotik pada jerawat tersebut.
Dr Shainhouse merekomendasikan untuk mengoleskan salep sejenis Neosprin.
Salep ini akan membantu mencegah jaringan-jaringan yang parut dan mencegah infeksi bakteri.
Jangan menyenggol bekas jerawat yang pecah dengan tangan kosong.
Apalagi jika tangan, kuku dan jari dalam keadaan kotor justru bisa menyebabkan infeksi.
4. Tutuplah dengan perban
Apabila pendarahan muncul lagi setelah dilakukan dengan berbagai cara, Anda dapat menggunakan perban sebagai solusinya.
Dr Loucas mengatakan jika langkah ini adalah langkah jangka panjang yang dilandasi oleh dua alasan.
Pertama ialah untuk mengantisipasi Anda menyentuh atau menyenggol bekas jerawat yang berdarah tersebut.
Kemudian yang kedua membantu salep antibiotik bekerja secara maksimal agar sembuh lebih cepat.

Baca juga: Minyak Berlebih pada Kulit Wajah Pria Bisa Sebabkan Jerawat, Ketahui Cara Mengatasinya
Baca juga: Ketahui Manfaat Air Mawar: Atasi Masalah Jerawat yang Mengakar hingga Cerahkan Kulit
5. Silakan pergi ke dokter
Jika langkah pertama hingga ke empat masih belum bekerja maksimal, lebih baik Anda berkonsultasi ke dokter.
Apabila pendarahan tidak kunjung berhenti atau mulai lagi, Anda bisa mengunjungi dokter kulit.
Perlu Anda ketahui, bahwa beberapa penyakit kulit yang memiliki bentuk seperti jerawat juga banyak terjadi.
Misalnya saja beberapa jenis kanker kuliut muncul yang bentuknya menyerupai jerawat.
“Ada beberapa jenis kanker kulit yang dapat muncul sebagai lesi seperti jerawat,” pungkas Dr. Loucas.
(TribunPalu/Kim)