KKB Papua

KKB Papua Terancam Hancur karena Ulah Panglima Perangnya, Tempat Persembunyian dan Rahasia Bocor

Kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin melemah akibat polemik yang terjadi antar petingginya.

Handover
KKB Papua 

Keberadaan petugas itu awalnya tak disadari oleh para anggota KKB yang merupakan anak buah Egianus Kogoya.

Soalnya, para prajurit TNI Polri itu tak hanya mengenakan pakaian keprajuritan yang menjadi kebanggaan bersama.

Para prajurit juga mengenakan pakaian sipil yang memudahkan mereka membaur dengan masyarakat setempat.

Tapi ada satu hal yang membedakan prajurit TNI di Distrik Kenyam dan sekitarnya di Papua.

Bedanya, adalah penampilan para prajurit tersebut. Mereka umumnya berjenggot dan berambut gondrong. Pasukan brewok dan gondrong itulah yang kini membuat cemas KKB.

Baca juga: Murka Dianggap Numpang Hidup, Sebby Sambom Ancam Bongkar Tempat Persembunyian Panglima Perang KKB

Yang masih menjadi kekhawatiran publik, adalah Egianus Kogoya memiliki fasilitas perjuangan yang terbilang modern.

Tak hanya soal jenis senjata yang canggih, termasuk senjata pelontar granat, tetapi juga teropong yang dipegang langsung oleh sang panglima, Egianus Kogoya.

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan, bahwa dari puncak-puncak gunung di Papua, KKB melihat seluruh gerak gerik TNI Polri yang adalah teroris Indonesia.

Hanya saja, KKB kesulitan amunisi sehingga tak bisa melakukan penyerangan secara rutin ke pos-pos keamanan yang dibangun Indonesia.

"Kami kekurangan amunisi, sehingga tidak bisa melakukan serangan secara terus menerus," kata Sebby Sambom.

Meski demikian, katanya, tapi KKB punya keunggulan lain, yakni memiliki fasilitas komunikasi yang terbilang handal.

Oleh karena itu, kapan dan dimana pun para pemasok amunisi berada, mata-mata KKB akan dengan mudah menemuinya.

Berdasarkan video yang viral di media sosial belakangan ini, pasukan brewok dan gondrong kini demikian menyatu dengan warga.

Bahkan baru-baru ini, pasukan yang diberi gelar setan hijau tersebut berhasil membangun Honai Perdamaian di daerah itu.

Honai perdamaian itu dibangun bersama warga sipil, para tokoh pemuda, juga tokoh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved