Detik-detik Sebelum Eril Ditemukan Direkam WNI, Ada Hal Mencurigakan di Bendungan Engehalde
Proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Swiss telah berakhir. Jenazah putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu telah ditemukan.
TRIBUNPALU.COM - Proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Swiss telah berakhir.
Jenazah putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu telah ditemukan pada Rabu (8/6/2022).
Sebelumnya, proses pencarian Eril di Sungai Aare melibatkan sejumlah pihak.
Tak hanya polisi setempat, relawan yang juga WNI di Swiss turut berjibaku mencari Eril.
Baca juga: Ridwan Kamil Unggah Foto dan Ungkap Penyebab Jenazah Eril Masih Utuh: Sedingin Kulkas
Berbekal perahu karet dan pelampung, para relawan itu sampai rela menelusuri Sungai Aare yang memiliki arus deras.
Salah seorang WNI bernama Baruno Wiro Nugroho atau Bayu Wiro bahkan sampai mendayung menggunakan perahu karet melewati Sungai Aare sejauh 5 Km.
Tak sendirian, Bayu Wiro mengajak beberapa rekan WNI lainnya.
Hingga akhirnya, perjalanan Bayu Wiro dan WNI lainnya itu terhenti di Bendungan Engehalde.
Diwartakan sebelumnya, jenazah Eril ditemukan di cekungan luapan Bendungan Engehalde sekira pukul 06.50 waktu Swiss pada Rabu (8/6/2022).
Terkait penemuan jenazah Eril, koresponden Kompas TV sempat mengungkap bahwa bendungan Engehalde merupakan salah satu titik penting di Sungai Aare.
Sebab di bendungan tersebut, jasad orang-orang yang dinyatakan tenggelam biasanya ditemukan.
Jasad Eril ditemukan sekitar 5 km dari titik pertama dinyatakan menghilang saat berenang.
11 hari sebelum jenazah Eril benar-benar ditemukan yakni pada 28 Mei 2022, Bayu Wiro sejatinya telah mengecek Bendungan Engehalde tersebut.
Rekaman pencarian itu lantas kembali dibagikan Bayu Wiro usai Eril ditemukan.
Melalui laman media sosialnya, Bayu Wiro merekam detik-detik saat ia dan timnya melakukan pencarian di sekitar bendungan berukuran besar tersebut.
Terlihat saat Bayu Wiro dan rekannya tiba, pintu air di bendungan tersebut sedang dibuka.
Alhasil terlihat limpahan air keluar menuju ke sisi lain bendungan.
"Dasarnya enggak kelihatan nih," pungkas Bayu Wiro dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (10/6/2022).
Terus merekam tiap sudut Bendungan Engehalde, Bayu Wiro sempat melihat hal mencurigakan.
Hal itu juga dirasakan oleh rekan sesama WNI yang sedang melakukan pencarian terhadap Eril.
"Itu di situ ada mencurigakan," pungkas WNI yang sedang mengamati bendungan.
"Oke kita lihat katanya ada yang mencurigakan," imbuh Bayu Wiro.
"Enggak mungkin bisa melewati ini," kata WNI tersebut.
"Airnya dingin, di Bern itu airnya jernih tapi kalau terlalu dingin juga bahaya," timpal Bayu Wiro.
Hal mencurigakan yang dilihat Bayu Wiro dan rekannya adalah perihal adanya penyaring di sisi kanan bendungan.
Diamati lebih lanjut oleh Bayu Wiro, ternyata bendungan tersebut memiliki saringan raksasa berwarna hitam dengan jeruji rapat yang mengelilinginya.
Saringan tersebut konon akan menyaring benda-benda besar yang menghalangi jalannya air untuk kemudian dibuang ke tong besar.
Terus memperhatikan saringan besar tersebut, Bayu Wiro juga mencurigai soal pintu air di bendungan tersebut.
Ia juga mengamati gorong-gorong yang berada di bawah jembatan bendungan.
Gorong-gorong tersebut adalah air yang mengalir hasil dari saringan raksasa tadi.
Bayu Wiro pun menengok barangkali ada benda menyangkut di gorong-gorong tersebut.
"Saya menyusur dari jalurnya air. Harusnya kalau ada yang nyangkut, kelihatan harusnya," pungkas Bayu Wiro.
Mencurigai beberapa bagian di bendungan seperti saringan dan pintu air yang berukuran kecil, Bayu Wiro lantas menelepon pihak KBRI.
"Saya akan coba telepon KBRI dan teman-teman, supaya mereka ke sini, supaya mereka mengecek juga," imbuh Bayu Wiro.
Belasan hari setelah Bayu Wiro dan rekannya memeriksa Bendungan Engehalde, jasad Eril berhasil ditemukan.
Jenazah Eril ditemukan oleh polisi Sungai Aare yang sedang bertugas di sana.(*)
(Sumber: TribunnewsBogor.com)