UPDATE Corona Indonesia Minggu 19 Juni 2022: Tambah 1.167, Total Covid-19 Jadi 6,07 Juta Kasus
Update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (19/6/2022), Tambah 1.167, Total Covid-19 Jadi 6,07 Juta Kasus.
TRIBUNPALU.COM - Update kasus Corona atau COVID-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (19/6/2022), tambah 1.167 hingga total COVID-19 jadi 6,07 Juta kasus.
Sebanyak 156,69 ribu orang di antaranya meninggal dunia dan 5,9 juta dinyatakan sembuh.
Terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 1.167 kasus.
Sebelumnya, Sabtu (18/6/2022), kasus positif COVID-19 bertambah 1.264 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data yang diterima TribunPalu.com dari Satgas COVID-19.
Kabar baiknya, hari ini tercatat sebanyak 632 orang dinyatakan sembuh.
Sementara itu, orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah sebanyak 3 orang.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dikettahui kasus aktif COVID-19 di Indonesia tercatat naik setelah momentum Idul Fitri 2022.
Untuk itu penerapan protokol kesehatan diharapkan tetap harus dilakukan.
Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Masyarakat pun juga diimbau untuk melakukan vaksinasi booster untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mengurangi kesakitan akibat terinfeksi virus corona.
Kementerian Kesehatan Optimistis Kenaikan Kasus COVID-19 BA.4 dan BA.5 Bisa Terkendali
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia diharapkan bisa dikendalikan, meski dipicu oleh adanya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
"Mudah-mudahan tetap kita kendalikan seperti yang lalu, tetap ada lonjakan kasus tapi tetap bisa dikendalikan dengan baik," ujarnya dalam kegiatan FMB 9, Kamis (16/6/2022).
Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia mayoritas terjadi di provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut Syahril, kenaikan kasus mulai terlihat pada tanggal 10 Juni yakni ada 627 kasus. Kemudian 3 hari turun dan kemarin naik lagi sampai 1.242.
"Naik turun ini merupakan bagian atau dinamika dari kita. Kita masih dalam masa pandemi walaupun terkendali. Jadi kita jangan terlalu panik ya dengan adanya satu kenaikan dan jangan terlalu euforia juga apabila melandai karena kita masih bersama pandemi, yang kita perlu waspadai adalah bagaimana kita tetap mengendalikan angka itu walaupun naik terus," ungkap dirut RS Sulianti Suroso.
Sebagai antisipasi kenaikan kasus yang tidak bisa dihindari, Kementerian Kesehatan sudah membuatkan surat imbauan kepada Dinas Kesehatan di semua provinsi kemudian rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, pihaknya juga memastikan sumber daya manusia yakni tenaga medis dan tenaga kesehatan juga sudah siap siaga untuk memberikan suatu layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi saat ini masyarakat pun sudah tahu kapan dia harus ke ke Puskesmas, ke dokter, atau ke klinik, atau juga harus ke rumah sakit yang bukan Rumah Sakit. Mudah-mudahan, kita jauh lebih siap apabila terjadi suatu lonjakan kasus lagi karena kita sudah mempunyai suatu pengalaman dan sistem yang sudah terbentuk setelah dua setengah tahun ini," ungkap dokter Syahril.(*)