Universitas Tadulako
Jelang Pelantikan, Amming-Asyita Rampungkan Kepengurusan Presma Untad
Dalam pemilu raya kali ini, Amming bersama wakilnya Asyita bersaing dengan dua pasangan lainnya.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako (Untad) terpilih Amming tengah mempersiapkan pelantikan dirinya.
Termasuk merampungkan struktur kepengurusan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako.
"Kami masih menyusun kepengurusan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako. Kalau sudah selesai segera diajukan untuk pelantikan. Tanggalnya belum ditentukan, tapi Insya Allah dalam waktu dekat, paling lambat awal bulan depan," ujar Amming, Rabu (22/6/2022).
Dalam pemilu raya kali ini, Amming bersama wakilnya Asyita bersaing dengan dua pasangan lainnya.
Mereka adalah Sebastian Nopaldi-Moh Fhadel (nomor urut 1) dan Moh Nur-Ryan Tawakkal (nomor urut 2).
Baca juga: Presma Untad Rencana Ajak Calon Presma Tak Terpilih Gabung Kepengurusan BEM
Amming menuturkan, panitia telah menyerahkan berita acara hasil pemilihan Presma Untad 2022 kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
Mahasiswa Fakultas Hukum itu pun menanggapi penolakan hasil pemilihan oleh Majelis Mahasiswa (MM) Untad sebagai penyelenggara.
Menurutnya, proses pemilihan hingga penghitungan suara telah berlansung secara demokratis, terbuka dan transparan.
Hal itu ditandai dengan hadirnya pengurus dewan perwakilan mahasiswa (DPM) dari tiap-tiap fakultas.
Baca juga: Majelis Mahasiswa Untad Tolak Menghadap Rektorat Soal Polemik Pemilihan Presma
Bahkan, kata Amming, pasangan calon nomor urut 1 menerima hasil pemilihan dan menyayangkan sikap dari MM Untad.
"Saya melihatnya hampir semua mahasiswa itu menyaksikan proses pemilihan. Sejauh ini tanggapan teman-teman mahasiswa positif semua, tidak ada yang menjelekkan hasil kemarin," ucapnya.
Ajak Rival Bergabung
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako (Untad) terpilih Amming mulai menyusun struktur kepengurusan BEM Untad.
Presma Untad mencoba mengajak lawan politiknya saat pemilihan untuk bergabung menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).