Viral Seorang Ibu Minta Legalisasi Ganja untuk Pengobatan Anaknya, Apa Kata BNN?

“Ternyata namanya Ibu Santi. Anaknya, Pika mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yang sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pak

Editor: Imam Saputro

Apa itu ganja medis? Simak penjelasannya berikut ini.

Ganja medis (Medical Marijuana) adalah istilah untuk turunan dari tanaman Cannabis sativa yang digunakan untuk meredakan gejala yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Pada dasarnya, produk ini sama dengan ganja biasa, tetapi diambil untuk tujuan medis, menurut MayoClinic.

Diketahui, tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids.

Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh.

Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) adalah bahan kimia utama yang digunakan dalam pengobatan.

THC dapat menghasilkan perasaan "high" ketika seseorang merokok ganja atau makan makanan yang mengandungnya.

Apakah Ganja Medis Dapat Digunakan sebagai Obat?

Studi di Amerika melaporkan ganja medis memiliki kemungkinan manfaat untuk beberapa kondisi.

Undang-undang negara bagian Amerika Serikat bervariasi, sesuai kondisi memenuhi syarat orang untuk perawatan dengan ganja medis.

Ada beberapa penyakit yang memenuhi syarat untuk menggunakan pengobatan ganja medis di Amerika, seperti Sklerosis lateral amiotrofik (ALS), HIV/AIDS, Glaukoma, Penyakit Crohn, dll.

Namun, ganja medis terbukti efektif membantu pasien dengan penyakit di atas untuk menjadi lebih sehat, dikutip dari WebMD.

"Jumlah bukti terbesar untuk efek terapeutik ganja berhubungan dengan kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit kronis, mual dan muntah karena kemoterapi, dan kelenturan [otot tegang atau kaku] dari MS," kata Bonn-Miller, spesialis penyalahgunaan zat di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman.

Fungsi Ganja Medis

Ilustrasi Ganja
Ilustrasi Ganja (Grid.ID)

Bahan kimia aktif Cannabinoids dalam ganja medis mirip dengan bahan kimia yang dibuat tubuh untuk mengatasi nafsu makan, memori, gerakan, dan rasa sakit.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved